Month: Oktober 2012

Teknikal Analyst

Posted on

USDCHF Bertahan Dalam Area Bullish Trend

Pergerakan harga USDCHF pada grafik 1-jam konsisten bergerak dalam area bullish trend dalam beberapa hari terakhir. Secara teknikal, bias USDCHF saat ini masih cenderung bullish dan membidik area resistance 1.04091 yang juga merupakan area kunci dari pergerakan saat ini. Pecahnya area tersebut membuka peluang terjadinya apresiasi lanjutan menuju resistance selanjutnya dikisaran 1.044504.

Sementara itu kondisi CCI dan stochastic yang saat ini telah berada dalam area overbought berpeluang memicu koreksi menuju area support dikisaran 1.03422 hingga kisaran 1.03008 jika resistance dikisaran 1.04091 bertahan dan sinyal bearish muncul pada area tersebut.

 

uc 10-31-2012 9-19-17 AM

GBPUSD

Cable pada grafik 1-jam terlihat menguji area resistance pada kisaran 1.60872. Secara teknikal pecahnya area tersebut membuka peluang terjadinya apresiasi lanjutan menuju area resistance 1.61416. Hal tersebut juga terkonfirmasi oelh kondisi indikator teknikal berupa CCI dan stochastic yang saat ini cenderung bergerak naik. Namun waspadai koreksi menuju arae support 1.60536 hingga 1.60264 jika resistance pada kisaran 1.60872 bertahan dan sinyal bearish muncul pada area tersebut.

gu 10-31-2012 9-38-25 AM

 

Euro Masih Berpeluang Menuju Level Resistance

EUR/USD berada di bawah level tinggi tadi malam namun masih tetap kuat setelah Yunani diberitakan hampir mencapai persetujuan atas dikuranginya langkah penghematan yang dilakukan dua tahun mendatang guna mendorong nilai tukar valuta, menurut senior trader HiFX, Stuart Ive. Dengan minimnya data selama pasar Asia, fokus pasar saat ini pada kenferensi call yang dilakukan oleh menteri keuangan Uni Eropa hari ini, jelasnya. “Seluruh perhatian tertuju pada apapun hasil yang kleuar bagi Yunani dan pasar sangat mengharapkan Yunani mendapat perpanjangan selama dua tahun.” Sementara pasar AS akan kembali dibuka setelah ditutp selama dua hari akibat badai Sandy. Berita ini akan menjadi petunjuk bagi pergerakan EUR/USD selanjutnya.
Melihat dari indikator stochastic, peluang bagi pengautan euro masih ada. Euro di 1.2963 dengan level support di 1.2935, 1.2905 dan 1.5885 dan level resistance di 1.2982 dan 1.3000.

 

 

Teknikal Analyst GOLD

Posted on

Harga emas bergerak mendatar/flat kemarin dalam rentang 1705-1717 karena tidak banyak data yang mempengaruhi pergerakan. Untuk hari ini, pandangan masih sama, selama support di kisaran 1700 masih bertahan, harga emas berpeluang melakukan rebound ke area 1722 lalu ke 1733. Namun sebaliknya, bila area 1700 tersebut terpenetrasi ke bawah, terbuka pelemahan lanjutan ke area 1685. Tekanan besar masih terlihat bearish untuk pergerakan harga emas.

Hari ini data akan fokus pada data ekonomi zona euro seperti data GDP Spanyol dan tingkat pengangguran di Jerman. Buruknya data dari Eropa bisa kembali menekan harga emas. Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, juga akan memberikan pidato pembuka di depan Konferensi Bank Sentral di Jerman. Para pelaku pasar akan menyimak hal baru dari pidato Draghi yang berpotensi menggerakan pasar. Sebelumnya, para pelaku pasar juga akan menyimak pernyataan dari Bank Sentral Jepang, apakah mereka akan mempertimbangkan menambah stimulus atau tidak. Penambahan stimulus akan membangkitkan sentimen risk appetite yang akan mendorong penguatan harga emas. Sementara dari AS, data tingkat keyakinan konsumen juga akan memberikan dorongan bagi penguatan harga emas bila angkanya lebih bagus dari ekspektasi.

 

https://i0.wp.com/files.monexnews.com/img.php/src/Gambar%20Teknikal%20Komoditi/emas30oktober2012.gif

 

 

 

FCPOc3: Potensial Koreksi Lebih Dalam, Awasi Kisaran RM2486-RM2423

Pasar minyak sawit Eropa bergerak melemah mengikuti turunnya harga kontrak CPO Malaysia terkait adanya berita bahwa Indonesia akan memangkas pajak ekspor minyak sawit menjadi 9% dan karena adanya musim panen yang positif di Amerika Selatan.“Harga CPO secara umum bergerak turun terkait pemangkasan pajak minyak sawit dan musim panen yang bagus (di Amerika Selatan). Minat beli menjadi mengecewakan saat banyak para pelaku aksi beli menahan diri, menunggu hingga harga menyentuh level terendahnya”, dikatakan seorang pialang.

Secara teknikal, pergerakan harga CPO masih mengalami tekanan yang kuat, walau sempat menguat beberapa hari sebelumnya. Indikator GMMA terlihat mulai membentuk celah turun setelah sempat menutup celah pergerakan antara tanggal 22-29 Oktober 2012, yang memberikan indikasi kuat harga mulai kembali mengalami koreksi. Sementara indikator Stochastic pun memberikan konfirmasi yang sama, bahkan lebih kuat dengan indikator harga yang bergerak menembus dibawah area level 30. Apabila harga terkonfirmasi turun, maka support akan tercatat di RM2486 (Fibonacci Retracement 23.6%) dan RM2423 (Fibonacci Retracement 0%). Namun, apabila yang terjadi sebaliknya, maka kisaran resistance akan tercatat di RM2524 (Fibonacci Retracement 38.2%) dan RM2555 (Fibonacci Retracement 50%).

 

 

 

Teknikal Analyst

Posted on

EUR/USD Masih Berada di Bawah Tekanan

EUR/USD masih berada di bawah tekanan, menguji resistance di 1.2194 setelah sempat mendekati support di 1.2881. Stochastic dan CCI 1 jam memperlihatkan indikasi jenuh beli. Awasi terus support di 1.2881 karena tembusnya level tersebut akan menjadi pertanda bahwa tekanan bearish semakin besar sehingga euro kemungkinan akan semakin melemah hingga ke kisaran 1.2848 – 1.2811 terhadap USD.

Sebaliknya, akselerasi ke atas 1.2914 diperlukan untuk membuka peluang bagi pergerakan pull-back hingga ke resistance di 1.2951. Perhatikan juga trendline yang terlihat di chat H1 sebagai patokan bahwa secara umum bias intraday masih bearish. Pecahnya trendline tersebut akan mengubah bias menjadi bullish dan EUR/USD kemungkinan akan menguat hingga kisaran 1.2988 – 1.3022.

 

EURUSD 10-30-2012 8-32-11 AM

 

 

USDCHF: GMMA dan Stochastics Potensial Bearish, Awasi 0.9320

GMMA terlihat memberikan indikasi penurunan harga, sebagaimana diperlihatkan oleh EMA-Jangka Panjang (garis biru) yang berusaha menekan pergerakan EMA-Jangka Pendek untuk melakukan koreksi, dimana celah baru pembalikan harga memiliki potensi yang sudah terjadi. Hal ini juga ditunjukkan oleh pergerakan Stochastics yang memperlihatkan sinyal turun dari area 80. Namun demikian, walau sinyal koreksi terlihat ada, namun masih lemah, dengan harga yang masih stabil dekat area nol (0). Apabila harga terkonfirmasi turun, maka kisaran support akan tercatat di 0.9320 (Fibonacci Retracement 38.2%), 0.9349 (Fibonacci Retracement 23.6%) dan 0.9133 (Fibonacci Retracement 0%). Namun apabila yang terjadi sebaliknya, kisaran resistance akan tercatat di 0.9378 (Fibonacci Retracement 50%), 0.9436 (Fibonacci Retracement 61.8%) dan 0.9624 (Fibonacci Retracement 100%).

 

https://i0.wp.com/files.monexnews.com/img.php/src/Gambar%20Teknikal%20Forex/Oktober%202012/usdchf-30oktober2012.JPG

 

Apakah Emas Masih Layak Dijadikan Hedging Terhadap Jurang Fiskal AS?

Posted on

Selama beribu ribu tahun Logam mulia atau emas telah menggerakkan hasrat manussia untuk memiliki dan menyimpannya, Diyakini bahwa warna emas berkorelasi positif dengan kesehatan dan kekayaan. Masih ingatkah anda saat pertama kali Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang berdiri dikawasan niaga jl. Thamrin meluncurkan produk komoditi emas di tahun 2002 ? Pada waktu perdagangan di hari pertama itu transaksi komoditi emas mencetak volume 320 lot, dengan harga pembukaan Rp 93.800 per gram dan penutupan Rp 94.550 per gram. Dibandingkan dengan komoditi CPO, olein dan kopi robusta yang diperdagangkan sejak BBJ beroperasi, 15 Desember 2000, perkembangan harga yang dicetak emas, memang luar biasa. Bayangkan saja, setelah lebih dari 8 tahun harga emas sekarang dengan kadar 24 karat kini mencapai Rp 536,000 per gram (troy ounce = 31,1035 gram). Dipasar internasional, emas merupakan komoditi klasik yang memiliki nilai historis besar. Dalam perekonomian dunia, komoditi ini telah menjelma menjadi kekuatan investasi setelah dolar AS.

Perdagangan emas sangat berhubungan erat dengan korelasi inverse dollar, dimana pelemahan dollar menjadi pendorong tekanan untuk membeli, Selain itu Emas seringkali dilihat oleh para investor sebagai instrumen yang handal untuk hedging terhadap bahaya inflasi. Ketakutan imbas dari inflasi terkait kebijakan moneter yang sangat rendah di berbagai belahan dunia turut memicu kenaikan harga emas dari level $1660 di akhir Agustus lalu ke $1780 di awal Oktober.

Reli Emas di akhir Agustus tersebut terpicu oleh pidato Bernanke pada rapat Jackson Hole memberikan sinyalemen QE ronde ketiga. Serupa dengan QE1 dan QE2 yang memiliki efek positif pad Emas, dengan nilai nominal Emas meroket sekitar 40% paska QE1 dan 12% setelah QE2. Bila diperhatikan kenaikan Emas paska QE2 lebih kecil, disebabkan oleh jumlah maupun durasi pelaksanaan stimulus QE2 lebih rendah dibanding QE1.

Bagaimanapun Emas tidak selamanya menjadi barang yang efektif untuk melindungi nilai terhadap inflasi. Dari awal tahun 1980 hingga saat ini, harga nominal Emas sebenarnya pernah jatuh ketika rate inflasi AS masih positif. Tercatat dari tahun 1980 hingga tahun 2001 harga Emas jatuh dari $850 ke bawah $350, meskipun rate inflasi memrangkak ke teritori positif.

Fakta ini membuktikan bahwa ada periode tertentu  dimana peran Emas sebagai alat hedging lebih cemerlang terhadap krisis atau kolapsnya pasar keuangan.

Saat ini Emas kemungkinan masih akan diminati oleh kebanyakan investor, dengan latar belakang QE3 yang dapat memacu ekspektasi inflasi, namun perlu diwaspadai juga bahwa fundamental Emas fisik sebenarnya masih cukup lemah. Tapi net efek keseluruhan Emas masih cenderung bullish mengingat adanya resiko jurang fiskal di jangka pendek yang dapat membawa perekonomian kembali ke fase resesi atau bahkan bahaya stagflasi, yaitu kondisi pertumbuhan ekonomi lemah namun disertai dengan kenaikan inflasi.

Nah, kecenderungan-kecenderungan itu, membuat pasar perdagangan berjangka emas di mancanegara menjadi menarik. Jika dibandingkan kita menyimpan emas dalam bentuk fisik yang akan memakan biaya ruang penyimpanan emas, belum lagi resikonya kalau dicuri oleh orang lain. Hal itu , bisa dipastikan akan merangsang para pelaku ditanah air untuk ikut bermain , memanfaatkan peluang yang terbentang dibursa berjangka. Keberadaan perdagangan berjangka emas, dapat dimanfaatkan oleh semua pihak – baik secara langsung maupun tidak langsung – yang aktivitas usahanya terkait dengan masalah currency risk exposure. Kendati tidak sepenuhnya sama, namun pola resiko yang tercermin dalam perilaku volatilitas harga emas terlihat paralel dengan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Sehingga pada giliran, perdagangan kontrak berjangka emas dapat dijadikan sebagai kendaraan hedging, bagi pihak yang berminat mengalihkan currency risk yang dimilikinya.

Faktor-faktor inilah yang menyebabkan arus investasi pada Emas masih relative tinggi meskipun harga nominal Emas saat ini cukup tinggi, namun jika diperhatikan harga Emas yang disesuaikan dengan inflasi masih 12% dibawah titik terendah tahun 1980 ketika inflasi sentuh 15% YoY. Emas juga tergolong masih murah jika dinormalisasikan dengan angka GDP China per kapita.

Melihat kedepan, prospek harga Emas masih cukup berpeluang untuk naik lebih lanjut ke kisaran $1860 per troy ons di tahun 2013, dengan alasan utama kondisi AS yang terpaksa harus mencukupi sendiri kebutuhannya, sehingga The Fed meningkatkan money supply nya dengan cara tukar guling dengan aset-aset bermasalah dari US lenders (QE3). Meskipun cara ini bagus untuk pasar saham tapi solusi ini akan memancing inflasi berlebihan di dunia dan tidak hanya di AS. Selanjutnya tinggal kita tunggu action dari para pemangku kebijakan Eropa untuk dapat melaksanakan program stimulus OMT nya dengan mulus, dan juga teknikal rebound ekonomi China setelah melalui masa transisi kepemimpinan baru.

Isu Kunci Pasar Emas

 

  • Bailout Eropa dan Prosesnya yang panjang; QE3: Beberapa hal sudah berbeda pada bulan ini. Fleksibilitas program pembelian aset yang terbuka (QE3) dan intervensi verbal yang lebih tegas seharusnya dapat mengurangi namun tidak benar-benar menghilangkan reaksi panik jual market pada setiap data fundamental. Program OMT ECB pada fase ini telah mengurangi resiko substansial perpecahan zona Euro sehingga bisa menunda skenario keluarnya Yunani meski masih ada peluang pemilu ulang yang cukup dini di negara itu. Posisi fiskal Spanyol masih tetap genting, dan kerangka kerja OMT belum teruji dalam praktiknya. Maka dengan sebagian besar berita positif sudah terdiskon, justru reaksi pasar terhadap data ekonomi atau berita negatif lain yang benar-benar baru justru bisa lebih tajam pengaruhnya dan lebih dramatis.
  • Pertumbuhan AS & Negara Maju Yang Lemah: Problem ini justru merupakan isu yang paling mencemaskan, dan kami melihat program QE3 The Fed ataupun OMT dari ECB dapat menghapus skenario ini. Isu fiskal yakni tambahan penghematan anggaran di zona Euro serta bahaya jurang fiskal di AS memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk memberikan malapetaka di pasar keuangan & menyebabkan arus hedging pada safe haven Emas berpeluang meningkat akibat depresiasi mata uang yang disebabkan oleh kejatuhan pertumbuhaan riil di bawah potensi rata-rata nya untuk jangka waktu yang lebih lama. Pada saat bersamaan, ekspansi neraca bank sentral dan perbedaan laju pertumbuhan di tiap negara maju akan menjadi pondasi kuat untuk perdagangan berdasarkan value relative.
  • Hard vs Soft Landing China: Hard landing merupakan kiasan perlambatan ekonomi yang tajam dibanding soft landing di China. Perlambatan pertumbuhan China pada 2013 akan berimbas pada komoditas dan aset- aset yang berkaitan dengan komoditas, di mana terdapat gejala yang kronis dalam beberapa bulan terakhir. Sebuah sudut pandang baru yang memiliki potensi untuk mempengaruhi hedging ke Emas adalah konflik politik China-Jepang. Ini bisa menjadi lebih rumit lagi menyusul perubahan rezim kepemimpinan China pada bulan November serta pemilu umum di Jepang dalam enam bulan ke depan.

Investor Minyak Mewaspadai Aksi Iran

Posted on

 

Investor Minyak Mewaspadai Aksi Iran
Seruan Iran terhadap negara-negara barat yang meng-embargonya dianggap sebagai gertakan belaka.

Menteri perminyakan Iran, Rostam Qasemi, mengatakan kepada media bahwa negaranya bisa bertahan hidup meski tanpa pemasukan dari ekspor minyak mentah. Pemerintah Teheran akan tetap menutup kontribusi minyak ke pasaran apabila sanksi negara barat terus berlanjut. Qasemi menyebut pihaknya sudah memiliki rencana alternatif untuk menggalang sumber pendanaan baru.

“Jika terjadi, maka aksi Iran akan lebih berdampak besar dibanding 6 bulan lalu,” demikian analis Trevor Houser, Rekanan di Rhodium Group. Menurutnya, efek dari penghentian ekspor 800.000 per hari memang berpengaruh namun akan terbatas. Pemerintah negara Eropa telah menetapkan sanksi pengiriman minyak pada musim panas lalu dan piham Amerika menutup segala kerjasama dengan lembaga keuangan asal Iran. Lebih dari itu, pihak otoritas kedua wilayah juga mengejar institusi maupun pihak manapun yang masih bersikukuh menjalin kerjasama dengan Teheran.

Masih menurut Houser, satu tahun lalu volume ekspor Iran mencapai 2,5 juta barel per hari, atau jauh di atas rata-rata saat ini yang hanya 800 ribu barel. Konsumen terbesarnya adalah China, dengan total pembelian 300 ribu sampai 400 ribu per hari. Sementara Turki mengimpor 100 ribu sampai 200 ribu barel per hari dan Jepang memesan 100 ribu barel. Belum lagi total pengiriman ke India yang jumlahnya tidak kecil. Turunnya volume ekspor sebanyak itu julas menjadi pukulan bagi neraca keuangan negara Iran. Pemerintah Iran seharusnya memang sudah memiliki strategi baru untuk menghindari terbangnya aset modal ke negara lain.

Namun khusus bagi pasar minyak sendiri, tingkat harga kemungkinan langsung naik beberapa persen apabila Teheran benar-benar memegang teguh komitmennya. Akan tetapi tidak lebih dari itu karena pasar dunia kini sudah ditopang dengan baik oleh impor dari Arab Saudi dan Irak, atau bahkan Amerika Serikat. Bukanlah embargo Iran yang sebenarnya harus dicemaskan oleh negara-negara barat, namun kemungkinan aksi blokade Selat Hormuz oleh angkatan bersenjata Mahmoud Ahmadinejad sehingga lalu lintas pengiriman minyak dari wilayah sekitarnya jadi terganggu. Potensi itulah yang nantinya dapat melambungkan harga minyak mentah dunia sampai resolusi perdamaian tercapai 100%. Harga kontrak minyak mentah saat ini terpantau di $86.98 per barel.

Teknikal Analyst

Posted on

Emas Support Penting di 1700-1703

Harga emas kembali melemah dan menyentuh level $1703 per troy ons. Ini mengindikasikan tekanan bearish masih besar. Pada grafik 1 jam  terlihat emas sedang membuat bottom / support di level 1703 yang dapat menjadi pijakan untuk rebound dengan potensi rebound ke area 1722. Namun tetap harus diwaspadai penembusan di bawah support 1703-1700. Pelemahan di bawah level tersebut bisa membawa emas ke area 1688-1693.

Hari ini banyak data dari Eropa terkait dengan indeks aktivitas manufaktur dan jasa, juga data mengenai survei iklim bisnis di Jerman oleh Ifo. Bila data-data tersebut kembali di bawah ekspektasi pasar, tentunya akan memberikan sentimen negatif ke instrumen beresiko termasuk harga emas.

Selain itu Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi dijadwalkan akan berbicara dua kali hari ini yaitu jam 18.45 dan jam 21.00. Draghi akan membahas mengenai situasi krisis hutang Eropa  dan program Outright Monetary Transactions (OMT) yang dicanangkan bank sentral untuk membantu krisis hutang di Eropa. Pasar akan fokus pada setiap pernyataan Draghi dan ini juga akan menjadi market mover untuk emas.

Data penjualan rumah baru Amerika Serikat juga menjadi sorotan karena data ini bisa memberikan indikasi pemulihan ekonomi di AS. Bagusnya data ini akan menguatkan nilai dollar dan bisa melemahkan harga emas.

Emas Support Penting di 1700-1703

Potensi Falling Bullish Wedge Pada EURUSD

Pergerakan EURUSD pada grafik 1 jam-an terlihat membentuk formasi falling bullish wedge dimana ada kemungkinan harga akan bergerak ke bawah. Jika euro melemah terhadap dollar dengan menembus area lower line maka ada potensi harga akan bergerak ke bawah menuju support pada kisaran 1.29505 hingga 1.29214.

Sementara itu, perhatikan juga karena secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bullish. Jika harga menembus resistan 1.29976 maka ada peluang euro akan menguat terhadap dollar dengan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran 1.30268 hingga 1.30730 dan diperkirakan formasi tersebut akan gagal.

 

 

GBPUSD

Secara umum pergerakan GBPUSD pada grafik 1 jam-an terlihat berada kondisi bearish. Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi bearish. Jika pound melemah maka support 1.59113 harus terlebih dahulu ditembus dimana ada potensi harga akan bergerak ke bawah menuju support berikutnya pada kisaran 1.58581.

Sebaliknya waspadai juga jika pound menguat terhadap dollar dengan menembus resistan 1.59645 maka ada peluang harga akan bergerak ke atas menuju resistan berikutnya di kisaran 1.60177 dan diperkirakan bias bearish akan berubah menjadi bias bullish.

Pola Symmetrical Triangle Pada Hutchinson

Pergerakan saham Hutchinson pada grafik 4 jam-an terlihat membentuk formasi symmetrical triangle dimana ada peluang harga saham akan bergerak ke atas. Pecahnya resistan 77.55 berpotensi akan membawa harga bergerak menuju resistan berikutnya pada kisaran 80.18. Sementara itu, waspadai karena secara teknikal indikator stochastic berada dalam kondisi jenuh beli dimana ada kemungkinan harga saham akan terkoreksi dengan bergerak ke bawah untuk melakukan fase pullback menuju upper line  dari formasi tersebut. Jika harga saham masih terus melemah hingga menembus area lower line maka diperkirakan formasi tersebut akan gagal.

 

Pola Symmetrical Triangle Pada Hutchinson

Salam I N S P I R E,

Iyan Sauri
Assistant Manager 
 +6281289151142,  +6285710022004
BBM 275EE014
 
PT. Monex Investindo Futures – Sudirman Branch
Wisma KEIAI LT.20
Jl. Jend. Sudirman Kav. 3 (Dukuh Atas)
Jakarta 10220

Teknikal Analyst & Signal Trade

Posted on

Emas Masih Tertekan Bearish di Bawah 1733

Rebound harga emas tertahan kemarin dan bergerak tipis mendatar di kisaran 1722-1729. Tekanan harga emas masih ke bawah dan masih mungkin untuk menguji kembali area terendahnya di 1714 dengan level 1733 menjadi resistennya. Dan penguatan di atas 1733 baru akan membuka peluang penguatan lanjutan ke resisten berikutnya di 1753.

Terdapat dua sentimen yang bertolak belakang yang menggerakan harga emas. Yang pertama adalah kabar dari Spanyol yang cukup positif bagi instrumen beresiko termasuk emas dimana Partai yang berkuasa saat ini memenangkan salah satu pemilu regional akhir pekan lalu yang membuka peluang Perdana Menteri saat ini untuk mengajukan permintaan bailout secara formal sesuai dengan ekspektasi pasar.

Namun di sisi lain penguatan dollar AS terhadap yen dan beberapa mata uang lain membuat harga emas tertekan.
BUY XAUUSD 1722.80, sl 1717.80, tp 1730.80

 

Potensi Head and Shoulder Sterling Berlanjut

Pergerakan GBPUSD pada grafik 1 jam-an terlihat masih dalam tekanan bearish. Saat ini ada potensi harga membentuk formasi head and shoulder continuation dimana ada kemungkinan harga akan bergerak  ke bawah. Jika pound melemah terhadap dollar dengan menembus neck line maka ada potensi harga akan bergerak menuju support 1.59375.

Sebaliknya, waspadai juga jika pound menguat dengan menembus resistan 1.60227 maka ada peluang harga akan bergerak ke atas menuju resistan 1.60502 dan diperkirakan formasi berpotensi akan gagal dan intraday bias berubah menjadi bullish.

BUY GBPUSD 1.5999, SL 1.5950, TP 1.6100

Euro Terjebak Dalam Tekanan Bearish

  Secara umum, pergerakan EURUSD pada grafik  1 jam-an terlihat masih berada dalam tekanan bearish. Jika euro melemah dengan menembus support 1.30414 maka ada potensi harga akan bergerak ke bawah menuju support berikutnya pada kisaran 1.30116.

Secara teknikal indikator stochastic berpotensi berada dalam kondisi jenuh jual dimana ada kemungkinan euro akan menguat terhadap dollar. Pecahnya resistan 1.30748 berpeluang akan membawa harga bergerak ke atas menuju resistan berikutnya pada kisaran 1.31082.

 

BUY EURUSD 1.3044, SL 1.3000 TP 1.315O

Teknikal Analyst

Posted on

Emas, Level Penting Hari Ini di 1736

Harga emas mengalami pelemahan di akhir pekan lalu dan melanjutkan pelemahannya pada pembukaan perdagangan hari ini. Level 1736 menjadi level penting hari ini. Rebounddari level ini akan mengangkat harga kembali mendekati area 1756. Sementara pembembusan ke bawah level ini akan membuka pelemahan lanjutan ke area 1714. Saat ini, indikator RSI, Stochastics dan MACD pada grafik H4 masih menunjukkan pelemahan.

Tekanan untuk harga emas datang dari penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari IMF dan Bank Dunia pekan lalu juga situasi Eropa terutama masalah Spanyol yang tak kunjung meminta bailout ke Uni Eropaseperti harapan pelaku pasar. Penurunan peringkat hutang Spanyol oleh S&P juga memberikan sentimen yang negatif bagi harga emas.

Sementara perhatian pelaku pasar akan fokus pada data penjualan ritel Amerika Serikat dan kondisi manufaktur di wilayah New York, AS. Bila data yang dikeluarkan lebih bagus dari perkiraan analis, harga emas akan terdongkrak naik.

https://i0.wp.com/files.monexnews.com/img.php/src/Gambar%20Teknikal%20Komoditi/emas15oktober2012.gif

Skenario Bearish Swiss Franc Kuat

Pull-back terjadi pada USD/CHF hingga ke resistance di 0.9374. Stochastic dan CCI 1 jam memperlihatkan indikasi jenuh beli. Preferensi hari ini adalah bearish terutama jika sinyal/pola bearish terkonfirmasi di kisaran 0.9348 – 0.9374, dengan sasaran di 0.9331 – 0.9305.Skenario bearish ini diperkirakan akan gagal jika resistance di 0.9374 pecah, karena hal tersebut akan mengubah bias intraday menjadi bullish sehingga membuka peluang bagi pergerakan bullish ke kisaran 0.9390 – 0.9417.https://i0.wp.com/files.monexnews.com/img.php/src/Daily%20Chart/swiss15Oct.GIF

Terindikasi Jenuh Jual, Euro Berpeluang Rebound

 Koreksi terjadi pada EUR/USD hingga ke support di 1.2886. Stochastic dan CCI 1 jam memperlihatkan indikasi jenuh jual. Preferensi hari ini adalah bullish terutama jika sinyal/pola bullish terkonfirmasi di kisaran 1.2886 – 1.2926, dengan sasaran di 1.2950 – 1.2990.

Skenario bullish ini diperkirakan akan gagal jika support di 1.2886 tembus, karena hal tersebut akan mengubah bias intraday menjadi bearish sehingga membuka peluang bagi pergerakan bearish ke kisaran 1.2860 – 1.2821.

 

 

 

Teknikal Analyst

Posted on

Emas Potensi Naik Ke 1779, Support 1764

Harga emas berhasil menembus batas atas konsolidasi 1768 kemarin hingga mencapai 1774. Hal ini bisa membuka peluang penguatan lanjutan ke area resisten berikutnya di 1779. Support terdekat kini berada di 1764 dimana penembusan area ini bisa membuat harga emas kembali masuk dalam pola konsolidasi antara 1756-1764.

Dukungan dari Kepala IMF untuk memberikan tambahan waktu bagi Yunani dalam mengurangi defisit anggarannya memberikan sentimen positif ke pasar. Sentimen positif juga datang dari angka klaim tunjangan pengangguran mingguan Amerika serikat yang turun yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan di sektor tenaga kerja AS. Namun demikian perkembangan masih belum stabil, masih ada riak seputar penyelesaian krisis Eropa sehingga sentimen negatif bisa datang setiap saat.

 

https://i0.wp.com/files.monexnews.com/img.php/src/Gambar%20Teknikal%20Komoditi/emas12oktober2012.gif

 

 

EUR/USD: Uji Resistance Di 1.2950, Berikutnya Di 1.2981

EUR/USD telah menembus ke atas trendline turun yang terlihat pada grafik 1 jam. Harga saat ini tengah menguji resistance di 1.2950. Bias bullish akan semakin kuat jika resistance ini pecah dan kemungkinan akan diikuti oleh penguatan untuk menguji resistance berikutnya di 1.2981.

Di sisi lain, CCI 1 jam memperlihatkan indikasi jenuh beli. Oleh karena itu, ada kemungkinan koreksi akan terjadi hari ini. Perhatikan area support di kisaran 1.2901 – 1.2870 untuk mencari konfirmasi sinyal/pola bullish untuk mengambil posisi beli jika koreksi terjadi hingga ke area support tersebut. Namun skenario bullish ini harus mewaspadai kemungkinan tembusnya support di 1.2870 karena hal tersebut akan mengubah bias intraday menjadi bearish dan membuka peluang bagi pergerakan bearish yang lebih dalam lagi hingga ke 1.2851 – 1.2821.

 

 

USDCHF: Indikasi Masih Bias, Waspadai Koreksi Dekat 0.9317

Secara teknikal, pergerakan mata uang Swiss ini masih memiliki bias yang tidak jelas, walau sebenarnya terdapat sedikit potensi untuk turun. Pergerakan EMA-Jangka Panjang (garis biru) yang terlihat turun sepertinya masih belum terlalu kuat untuk menekan EMA-Jangka Pendek untuk mengikuti arus pergerakan turun. Indikator MACD justru menunjukkan bahwa harga masih akan bergerak sideways, dimana harga masih urung untuk langsung bergerak menyentuh angka nol (0). Sedangkan Stochastics justru sudah lebih dulu memberikan sinyal bahwa harga akan bergerak turun, guna menyentuh area 50. Apabila harga ternyata bergerak turun, maka kisaran support akan tercatat di0.9317 (Fibonacci Retracement 38.2%), 0.9244 (Fibonacci Retracement 23.6%) dan 0.9125 (Fibonacci Retracement 0%). Namun apabila yang terjadi sebaliknya, maka kisaran resistance akan tercatat di area-area 0.9376 (Fibonacci 50%), 0.9436 (Fibonacci Retracement 61.8%) dan 0.9627 (Fibonacci Retracement 100%).

https://i0.wp.com/files.monexnews.com/img.php/src/Gambar%20Teknikal%20Forex/Oktober%202012/usdchf-12oktober2012.JPG

GBPJPY: Waspadai Kisaran 125.40 – 125.94 Selama Harga Masih Bias

Pergerakan pasangan mata uang ini sepertinya masih harus menunggu konfirmasi, saat EMA-Jangka Pendek (garis merah) dan EMA-Jangka Panjang (garis biru) bertemu, sehingga bias untuk saat ini masih belum dapat ditentukan, walaupun sebenarnya terdapat sinyal naik. MACD justru memberikan indikasi untuk turun, dimana indikator angka mulai bergerak mendekati area nol (0). Namun, Stochastics memiliki pendapat sendirim, dimana indikator angka justru mulai bergerak naik untuk mencoba menarih angka 40-50. Apabila harga terkonfirmasi naik, maka kisaran resistance akan tercatat di 125.94 (Fibonacci Retracement 50%), 126.40 (Fibonacci Retracement 61.8%) dan 127.86 (Fibonacci Retracement 100%). Sedangkan apabila harga bergerak sebaliknya, maka kisaran support akan tercatat di 125.40 (Fibonacci 38.2%), 124.93 (Fibonacci Retracement 23.6%) dan 124.02 (Fibonacci Retracement 0%).

https://i0.wp.com/files.monexnews.com/img.php/src/Gambar%20Teknikal%20Forex/Oktober%202012/gbpjpy-12oktober2012.JPG

Salam I N S P I R E,

Iyan Sauri
Assistant Manager 
 +6281289151142,  +6285710022004
BBM : 275EE014
PT. Monex Investindo Futures – Sudirman Branch
Wisma KEIAI LT.20
Jl. Jend. Sudirman Kav. 3 (Dukuh Atas)
Jakarta 10220
 

Menangkap Peluang Data Non-Farm Payrolls

Posted on Updated on

Pada bulan September 2012 yang lalu, Bank Sentral Amerika Serikat, US Federal Reserve, akhirnya mengeluarkan kebijakan pelonggaran kuantitatif ke-3 (QE3) untuk membantuk pemulihan ekonomi AS dari sisi moneter.

Dalam kebijakan ini, The Fed akan membeli surat berharga berbasis kredit perumahan (Mortgage Backed Securities) sebesar $40 milyar setiap bulan hingga tercapainya pemulihan ekonomi AS yang stabil. Kriteria pemulihan ekonomi yang stabil ini masih mengambang dan tidak jelas. Namun menurut sebagian pelaku pasar, salah satu kriteria tersebut diasosiasikan dengan tingkat pengangguran yang stabil turun. Presiden Federal Reserve Chicago, Charles Evans, mengatakan bahwa Fed mungkin akan menghentikan program ini jika tingkat pengangguran berada stabil di bawah 7%.

Setiap kebijakan Fed selalu dihubungkan dengan situasi tenaga kerja dan tingkat inflasi di AS. Ini disebabkan oleh mandat dari undang-undang yang diberikan untuk bank sentral AS yaitu meningkatkan lapangan pekerjaan dan mempertahankan stabilitas harga di Amerika Serikat.

Oleh karena itu, setiap data tenaga kerja AS seperti data initial jobless claims (yang dirilis setiap hari Kamis malam), data ADP Non-Farm Employment Change (yang dirilis dua hari sebelum data Non-Farm Payrolls), dan data Non-farm Payrolls/NFP serta data unemployment rate (yang dirilis pada Jumat pertama setiap bulan) menjadi pusat perhatian para pelaku pasar dan menjadi penggerak harga.

Data tenaga kerja yang melemah membuka kemungkinan Bank Sentral AS melakukan kebijakan pelonggaran moneter yang berpotensi melemahkan mata uang dollar AS dan menjadi stimulus penguatan instrumen keuangan yang lebih beresiko seperti mata uang yang ber-yield lebih tinggi, indeks saham dan komoditi.

Biasanya data NFP yang pertama kali diperhatikan kemudian para pelaku pasar akan melihat data tingkat pengangguran bila terjadi perubahan yang signifikan dari data ini. Bila data NFP turun di bawah prediksi, biasanya dollar akan melemah dan sebaliknya jika data NFP lebih besar dari prediksi, dollar akan menguat sesaat setelah data dirilis.

Namun tidak semua instrumen keuangan atau pair mata uang akan bereaksi searah dengan logika data. Dari pergerakan harga pada data NFP sebelumnya, ada dua instrumen yang bereaksi selaras dengan logika data yaitu USD/JPY (dollar AS/yen Jepang) dan XAU/USD (Harga emas dalam dollar AS). Trader bisa melakukan eksekusi buka posisi langsung sesaat setelah data keluar yaitu melakukan aksi jual USD/JPY dan beli XAU/USD jika data NFP buruk di bawah prediksi atau sebaliknya melakukan aksi beli USD/JPY dan jual XAU/USD jika data NFP bagus di atas prediksi dan tentu saja tidak lupa melakukan cut loss saat harga bergerak berlawanan dengan perkiraan untuk meminimalkan resiko.