Month: Juni 2013
Analisa Harian 28 Juni 2013
Emas Masih Tertekan Di Bawah Resisten 1209
Monexnews – Harga emas kembali mendapatkan tekanan pagi ini setelah data-data ekonomi AS yang dirilis semalam, data klaim tunjangan dan pengangguran dan data penjualan rumah yang tertunda lebih bagus dari prediksi pasar. Peralihan investasi dari emas ke instrumen lain seperti saham juga menekan harga emas.
Sementara situasi di China dan pajak impor India menurunkan minat beli individu yang biasa membeli emas fisik setelah harga emas jatuh.
Pagi ini harga emas terlihat membentuk level resisten di 1209. Harga emas bisa menguji level rendah nya lagi di 1179 dan tekanan turun bisa berlanjut bila resisten 1209 ini mampu bertahan. Sementara penembusan ke atas level resisten, membuka peluang rebound ke level 1225.
Sentimen Minyak Cukup Bullish
Monexnews – Pada grafik harian, naiknya indikator Stochastic dan RSI dapat menyediakan peluang kenaikan minyak lebih lanjut di dalam channel bullish. Sentimen cukup bullish dengan minyak yang mencatatkan level terendah harian yang semakin tinggi dan diperdagangkan di atas Moving Average (MA) 50-100-200.
Dari sisi fundamental, optimisme akan berlanjutnya pemulihan ekonomi AS dan redanya kekhawatiran pengurangan stimulus moneter Fed telah memberikan sentimen positif bagi minyak. Meski demikian, investor mungkin masih akan bersikap waspada dengan masih cukupnya supplai minyak dunia.
Outlook minyak kini cukup bullish; dimana posisi long lebih sesuai dengan stop-loss $95.60. $97.35 dan $97.75 (harga tertinggi 27 Juni dan 1 April) adalah resisten. $96.50 dan $95.80 (harga terendah 28 Juni dan tertinggi 21 Juni) merupakan support.
Resistance Level : $97.35, $97.75, $98.25
Support Level : $96.50, $95.80, $95.35
Analisa Harian 27 Juni 2013
Emas Coba Rebound, Waspada Support 1232
Monexnews -Harga emas rebound pagi ini karena pelemahan dollar akibat data GDP final AS, yang semalam dirilis, lebih rendah dari ekspektasi pasar 1,8% vs 2,4%.
Namun demikian, tekanan turun emas masih belum hilang karena emas masih berada 50% fibonacci retracement dari 1221-1290, level $1256.
Harga emas kini berada di kisaran 1237 setelah sempat menguat ke level 1244.68. Support terbentuk di kisaran 1232-35. Bila level ini bertahan, ada kemungkinan rebound bisa berlanjut ke area 1248, resisten selanjutnya di 1256. Sementara bila level 1232 tembus ke bawah, pelemahan bisa kembali menguji level terendah 1221, support selanjutnya di 1200.
Malam ini, data jobless claims AS (klaim tunjangan pengangguran AS) dan data pending home sales AS bisa menjadi market mover harga emas. Lemahnya data AS dibandingkan ekspektasi pasar, bisa mendorong penguatan harga emas dan sebaliknya.
Minyak Keluar Dari Channel Bearish
Monexnews – Pada grafik harian, keberhasilan minyak keluar dari channel bearish dan bertahan di atas Moving Average (MA) 50-100-200 dapat isyaratkan adanya peluang kenaikan lebih lanjut. Datarnya indikator MACD, Stochastic, dan RSI dapat sinyalkan periode konsolidasi untuk sementara waktu.
Dari sisi fundamental, redanya kekhawatiran pengurangan stimulus moneter Fed pasca lemahnya data GDP AS telah memberikan sentimen positif bagi minyak. Meski demikian, investor mungkin masih akan bersikap waspada dengan masih tingginya cadangan minyak AS dan diaktifkannya kembali pipa minyak Enbridge.
Outlook minyak kini cukup netral; dimana posisi long lebih sesuai dengan stop-loss $94.40. $96.35 dan $96.75 (harga tertinggi 7 Juni dan 9 Mei) adalah resisten. $95.30 dan $94.50 (harga terendah 27 Juni dan MA 50) merupakan support.
Resistance Level : $96.35, $96.75, $97.30
Support Level : $95.30, $94.50, $94.00
Kinerja Terburuk Emas Dalam 1 Kuartal
Monexnews – Emas kemarin menyentuh level terendah yang terakhir terjadi tiga tahun lalu, dan menuju rekor penurunan terburuk dalam satu kuartal, akibat kokohnya dollar, potensi membaiknya data ekonomi AS, menguatnya bursa saham global, dan minimnya permintaan fisik emas. Pada kuartal kedua ini emas telah anjlok sekitar 23%, kinerja terburuk emas dalam satu kuartal sejak 1968 menurut Reuters. Goldman Sachs dan HSBC juga memangkas outlook harga emas untuk akhir tahun ini dan akhir tahun 2014.
Data ekonomi AS yang dirilis pada hari Selasa terus menekan emas hingga menyentuh level terendah $1.224.52 per ons. Di India, konsumen emas terbesar, permintaan emas fisik turun akibat pemerintah India mengurangi import emas. Sementara itu menurunnya permintaan emas fisik di China, konsumen emas terbesar kedua, terjadi akibat kekhawatiran akan krisis likuiditas juga turut menekan harga emas. Selain itu kepemilikan aset dari SPDR Gold Trust, ETF berbasi emas terbesar, mengalami penurunan sebesar 16.2 metrik ton menjadi 969.5 metrik ton, menjadi level terendah sejak Februari 2009.
Data GDP AS yang dirilis lebih rendah dari perkiraan sempat memperbaiki posisi emas. Saat ini emas diperdagangkan pada level $1.226.85. Perhatian hari ini akan tertuju pada klaim pengangguran AS, yang merupakan salah satu indikator pengurangan stimulus moneter Federal Reserve, jika data yang dirilis lebih rendah dari perkiraan kemungkinan akan kembali menekan harga emas. Selain itu data pending home salesjika lebih besar dari prediksi, dan pernyataan dari anggota FMOC jika menunjukkan pernyataan yang hawkish akan kembali menguatkan dollar dan menekan harga emas lebih jauh.
Analisa Harian 26 Juni 2013 “Emas Tertekan Di Bawah 1265”
Emas Tertekan Di Bawah 1265
Monexnews – Harga emas masih berada dalam kondisi tertekan. Membaiknya data-data ekonomi AS yang dirilis semalam seperti data pesanan barang tahan lama (durable goods orders), data penjualan rumah baru (new home sales) dan data tingkat keyakinan konsumen (CB consumer confidence). Data-data ini dirilis lebih bagus dari prediksi pasar. Data-data ekonomi AS yang bagus mendukung spekulasi pengurangan stimulus moneter bank sentral AS.
Data tingkat keyakinan konsumen AS di bulan Juni melonjak ke level tertinggi dalam 5 tahun sementara data penjualan rumah baru untuk keluarga tunggal naik ke level tertinggi dalam hampir 5 tahun di bulan Mei.
Sementara itu, pembelian fisik emas yang biasa meninggi signifikan saat harga emas terjun ke level rendah, tidak nampak di pasar. Isu kurangnya likuiditas di China nampaknya menurunkan sentimen pembelian fisik ini. Permintaan dari India juga jatuh karena pemerintah setempat menaikan pajak impor emas yang mengurangi minat individu membeli emas.
Harga emas kini berada di kisaran $1250 an. Potensi rebound kemungkinan terbatas hingga $1261-65. Sementara tekanan lanjutan ke bawah masih mungkin menguji level terendah hari ini 1243, support selanjutnya di $1210.
Minyak Bentuk Shooting Star
Monexnews – Pada grafik harian, turunnya indikator MACD dan Stochastic dapat menggerogoti performa minyak di dalam channel bearish. Terbentuknya pola candle stick “shooting star” juga dapat menambah sentimen negatif. Meski demikian, minyak perlu menembus Moving Average (MA) 50 dan 100 yang akan mencoba menahan potensi penurunan yang lebih dalam.
Dari sisi fundamental, masih belum stabilnya kondisi di Timur Tengah akan membuat investor khawatir dengan outlook supplai. Namun, masih ketatnya likuiditas di Cina dan kekhawatiran pengurangan stimulus moneter Fed dalam waktu dekat pasca bagusnya data ekonomi AS terakhir dapat membuat investor khawatir dengan outlook permintaan energi global. Meski demikian, investor mungkin akan bersikap waspada menjelang publikasi data cadangan minyak AS nanti malam.
Outlook minyak kini cukup bearish; dimana posisi short lebih sesuai dengan stop-loss $96.40. $95.55 dan $96.15 (harga tertinggi 24 dan 25 Juni) adalah resisten. $94.40 dan $94.00 (MA 50 dan 100) merupakan support.
Resistance Level : $95.55, $96.15, $96.75
Support Level : $94.40, $94.00, $93.35
Tekanan Bearish Masih Mendominasi GBP/USD
GBP/USD belum mampu tembus ke atas resistance 1.5458. Hal tersebut menunjukkan bahwa hingga saat ini tekanan bearish masih mendominasi GBP/USD. Dengan demikian, preferensi untuk hari ini adalah bearish terutama jika sinyal jual terkonfirmasi di kisaran 1.5414 – 1.5458, dengan sasaran hingga kisaran 1.5386 – 1.5342.
Meskipun demikian, berhati-hatilah jika resistance di 1.5458 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias intraday menjadi bullish dan membuka peluang bagi pergerakan bullish hingga ke kisaran 1.5485 – 1.5529. Jika itu terjadi, skenario bearish yang disampaikan di atas diperkirakan akan gagal sebagai strategi intraday.
USD/CHF
USD/CHF masih berada dalam uptrend sebagaimana yang terlihat di chart 1 jam. Koreksi diperkirakan akan terjadi hingga ke area support di kisaran 0.9370 – 0.9347. Perhatikan area support tersebut untuk mencari konfirmasi sinyal beli dengan sasaran rebound hingga kisaran 0.9384 – 0.9407. Namun berhati-hatilah jika support di 0.9347 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias intraday menjadi bearish dan berpotensi akan menekan USD/CHF hingga kisaran 0.9332 – 0.9309.
Goldman Kian Pesimis Terhadap Harga Emas
Monexnews – Goldman Sachs pada hari Senin menurunkan prospek harga emas untuk tahun 2013 dan 2014, seiring outlook cerah ekonomi AS mendatangkan resiko bagi prospek harga emas.
Dalam proyeksi terbarunya, Goldman memperkirakan harga emas akan mengakhiri tahun 2013 pada kisaran di $1.300/oz, turun 9,4% dari proyeksi sebelumnya. Pada akhir tahun 2014 emas diperkirakan akan bertengger di sekitar $1.050/oz, 17,3% lebih rendah dari proyeksi awal.
“Untuk jangka menengah Kami memperkirakan harga emas masih akan melanjutkan penurunan, mengacu pada proyeksi dari ekonom AS Kami, yang melihat adanya potensi ekspansi aktivitas ekonomi dana kebijakan moneter yang kurang akomodatif,” kata Goldman. “Selanjutnya, dengan pelonggaran kuantitatif yang nampaknya akan segera berkurang, bahkan mungkin sedikit lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya, Kami juga harus segera menyesuaikan level proyeksi riil.”
Emas secara tradisional dipandang sebagai alat lindung nilai yang aman di tengah meluasnya pelemahan pasar, dan dicari sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang pada saat kebijakan moneter bank sentral akomodatif. Sehingga sinyal pengurangan stimulus Federal Reserve AS telah mendatangkan tekanan jual kuat pada harga emas, yang harus anjlok 6,3% dalam satu sesi pada pekan lalu. Program pelonggaran kuantitatif Fed telah menyediakan dukungan signifikan terhadap pergerakan harga emas sepanjang beberapa tahun terakhir.
“Sementara pembelian emas oleh bank sentral nampaknya juga tidak akan cukup untuk mengimbangi penurunan harga kali ini,” tambah Goldman Sachs. Bank-bank sentral negara emerging market dalam beberapa tahun terakhir terus mendongkrak kepemilikan emas sebagai reaksi terhadap krisis hutang yang mempengaruhi cadangan mata uang mereka seperti Dollar AS dan Euro.
Emas Tembus 1250, Dekat Level Terendah 3 Tahun
Monexnews – Pagi ini (26/6) harga emas telah menembus level $1250 per troy ons dan kini berada di kisaran $1245 dan telah mencetak level rendah di $1243 per troy ons. Level ini merupakan level terendah sejak September 2010. Komoditi logam berharga lainnya, Perak juga telah menembus level terendah sejak Agustus 2010 dan saat ini berada di kisaran $18,79 per troy ons.
Pelemahan harga emas ini seiring dengan penguatan dollar AS yang menanggapi membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) semalam (25/6) seperti data pesanan barang tahan lama (durable goods orders), data penjualan rumah baru (new home sales) dan data tingkat keyakinan konsumen (CB consumer confidence).
Data tingkat keyakinan konsumen AS di bulan Juni melonjak ke level tertinggi dalam 5 tahun sementara data penjualan rumah baru untuk keluarga tunggal naik ke level tertinggi dalam hampir 5 tahun di bulan Mei.
Data-data ini dirilis lebih bagus dari prediksi pasar. Data-data ekonomi AS yang bagus mendukung spekulasi pengurangan stimulus moneter bank sentral AS.
Harga emas telah melemah sejak Gubernur Federal Reserve AS, Ben Bernanke, mengungkapkan strategi pengurangan dan penghentian stimulus moneter AS pada Rabu (Kamis dinihari waktu Indonesia) pekan lalu bila ekonomi AS telah dipandang stabil dalam jalur pemulihan.
Sementara itu, pembelian fisik emas yang biasa meninggi signifikan saat harga emas terjun ke level rendah, tidak nampak di pasar. Isu kurangnya likuiditas di China nampaknya menurunkan sentimen pembelian fisik ini. Permintaan dari India juga jatuh karena pemerintah setempat menaikan pajak impor emas yang mengurangi minat individu membeli emas.
Analisis market Minggu depan 24 – 28 Juni 2013
Apakah yang Anda pikirkan tentang Gola, Gold memang kembali mengalami kejatuhan hebat pada pekan lalu terhadap US Dollar. Gold terhadap USD / XAUUSD pada pekan lalu terjun bebas dari titik tertinggi pekan lalu pada harga $1391.85 dan harus mengakui keunggulan USD untuk terpuruk sampai ke level terendah 2013 pada harga $1269.40. Penurunan ini tergolong dasyat karena selain di dalam satu pekan terjadi penurunan sebesar $122.45, XAUUSD juga sudah berhasil menembus level support tahun 2013 selama ini yang bertahan pada harga $1321.00. Penembusan ini tentunya telah memicu order sell lebih lanjut secara bersamaan sehingga dengan cepat membuat harga gold menjadi lebih murah kembali kepada level harga pada tahun 2010. Namun apa yang menjadi penyebab Gold terus terpuruk kebawah? Dan bagaimana Gold pada hari-hari mendatang?
Bagi para trader yang masih penasaran apa yang terjadi dengan Gold sampai-sampai tahun 2013 ini menjadi tahun yang suram bagi Gold, maka kita akan kembali dengan apa yang dinamakan Quantitative Easing. Perlu diketahui bagi para trader Gold bahwa peran Federal Reserve dalam fluktuasi kenaikan harga XAUUSD sangatlah erat. Sejak Amerika Serikat masuk kedalam krisis ekonomi yang berkepanjangan, Federal Reserve telah beberapa kali menerapkan kebijakan dana stimulus yang dinamakan Quantitative Easing. Quantitative easing telah mencapai program ke 3 yang dinamai QE-3. Pada program QE-3 yang diluncurkan pada September 2012, Federal Reserve memberikan komitmen untuk mengadakan pembelian aset obligasi sebesar $40 Billion setiap bulannya dan menetapkan suku bunga rendah sampai paling tidak tahun 2015. Pada Desember 2012, Federal Reserve menaikan besarnya dana yang akan dikucurkan menjadi $85 Billion setiap bulannya bagi program QE-3 ini untuk lebih efektif berjalan. Program Quantitative Easing ini mulai dari QE-1, QE-2 dan QE-3 inilah juga yang memberikan kontribusi penting bagi kenaikan harga Gold sejak beberapa tahun terakhir ini sampai menyentuh harga tertinggi pada harga $1920.60 pada tahun 2011. Keadaan ini juga yang menciptakan animo investor baik retail maupun corporate yang berbondong-bodong melakukan pembelian Gold biarpun harga berada pada level tinggi. QE-3 yang juga popular dengan namanya QE-Infinity ini tidak ada jangka waktu dan dibiarkan terbuka sampai keadaan ekonomi membaik. Program QE ini sendiri bukannya tanpa pertentangan diantara penjabat Federal Reserve yang mengkhawatirkan jika program ini dibiarkan berlarut-larut maka akan berimplikasi buruk dikedepannya. Apa yang terjadi? Ekonomi Amerika Serikat walhasil mulai terangkat. Indikator-indikator ekonomi AS semakin membaik selama tahun 2013 ini sehingga the Fed mulai memikirkan akan mengurangi beban program QE-3. Pada pidato chairman the FED, Bernanke Kamis lalu ternyata diutarakan secara konkrit bahwa Federal Reserve secara serius akan memantau dan berencana mengurangi jumlah pembelian obligasi QE-3 dan akan mengakhiri program tersebut pada pertengahan tahun 2014. Biarpun rencana ini belum berjalan, namun pasar telah bereaksi secara dasyat terhadap berita ini dan berhasil kembali menghempaskan Gold lebih jauh lagi.
Jika rencana ini benar-benar berjalan, kemana arah yang dapat dituju oleh Gold? Seperti kita lihat pada weekly Chart Gold dibawah ini, secara sentimen XAUUSD masih sangat bearish dan trendline bearish yang terbentuk masih dapat berlanjut. XAUUSD berhasil melakukan penembusan kepada support sebelumnya yang berada pada harga $1321.00 sehingga memicu penurunan kelanjutan sampai pada harga $1269.40 yang menjadikan titik ini support selanjutnya bagi XAUUSD. Harga $1270.00 dapat memberikan rebound sementara pada XAUUSD sehingga jika hendak menjual waspadai akan adanya koreksi. Harga Gold dapat kembali rebound untuk sementara waktu seiring dengan profit taking dari para seller dan adanya pembelian sementara dari para buyer yang melihat harga murah saat ini. Momentum negatif ini berpotensi untuk berlanjut jika harga menembus $1270.00, maka XAUUSD dapat mengarah kepada harga $1225.00 – $1220.00 untuk saat ini.
Secara fundamental ada 2 hal dapat dijadikan acuan sebagai titik reversal XAUUSD kembali bullish:
1. Harga murah dapat memicu pembelian emas fisik. Pembelian emas fisik secara besar-besaran oleh pihak retail, institutional ataupun pemerintahan dapat membuat reversal harga Gold kembali naik.
2. Keadaan ekonomi Amerika Serikat ternyata kembali terpuruk dan Federal Reserve batal mengurangi pembelian obligasi sehingga meredupkan pemulihan ekonomi AS. Keadaan ini pun dapat memicu reversal Gold kembali bullish.
EURUSD
EURUSD sebelumnya sempat bergerak bullish selama 4 pekan berturut-turut terhadap USD, namun tidak demkian pada pekan lalu. Euro yang sempat mencoba naik menembus support psikologis pada harga 1.3400 hanya berhasil mencapai harga tertinggi pada angka 1.3414. Setelah pencapaian tersebut, EURUSD terpuruk jauh selama tiga hari beruturut-turut dan mencetak low mingguan pada harga 1.3097. Seperti kita ketahui bahwa sejak ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga maka sentimen menjadi bullish. Sentimen bulish tersebut kelihatannya harus sirna seiring dengan membaiknya USD serta beberapa perkembangan pada zona Euro. Di Zona Euro, sentimen negatif mulai membentuk awan seiring dengan permasalahan politik yang memanas dari Yunani. Dari Spanyol sendiri sudah mulai terlihat bahwa debt-to-GDP rasio mereka mengalami revisi karena meningkat menjadi 88.2%, sebuah rekor tertinggi dari Bank of Spain. Pembicaraan seputar suku bunga negatif sendiri pun masih tetap berpotensi untuk mencuat. Dengan kenaikan yang semakin sulit mencapai harga tinggi, EURUSD dapat kembali ke zona negatif.
Posisi kami bagi EURUSD untuk pekan depan adalah Netral. Untuk saat ini masih terpantau bahwa penurunan EURUSD kemarin masih didalam batas koreksi dan masih dapat bergerak sideway pada pekan depan. Perhatikan level support yang berada pada kisaran harga 1.3100 – 1.3085 yang masih akan menahan penurunan EURUSD untuk saat ini. Jika titik ini berhasil ditembus secara konsisten, maka EURUSD akan menuju titik support pada harga 1.3000 dan tidak menutup kemungkinan mengarah pada harga 1.2900.
GBPUSD
Pound kembali jatuh. GBPUSD telah membukukan 3 pekan yang baik dengan bullishnya, namun nasib GBPUSD pekan lalu sama seperti Euro. Namun bedanya, jika Euro masih sempat melakukan perlawanan, tidak dengan GBPUSD. Muai dari awal perdagangan pekan lalu GBPUSD langsung membuahkan hasil negatif. Sempat mencapai angka tertinggi pada harga 1.5751, GBPUSD harus jatuh sampai kepada titik terendahnya pada harga 1.5367.
Posisi kami bagi GBPUSD bagi pekan depan adalah Netral. GBPUSD masih dapat ditahan oleh level support pekan lalu sehingga masih ada potensi gerakan sideway untuk pekan depan. Artinya gerakan bearish masih belum dapat dikonfirmasi sampai level support pekan lalu dapat ditembus. Waspadai level support yang saat ini berada pada kisaran 1.5370 – 1.5365 dimana jika support ini berhasil ditembus maka momentum bearish akan semakin terkonfirmasi dan GBPUSD akan jatuh menuju support psikologisnya pada harga 1.5300 dan berpotensi berlanjut sampai ke level 1.5190.
AUDUSD
AUDUSD masih melanjutkan keterpurukannya terhadap USD. AUDUSD sempat menunjukan tanda-tanda penguatan pada awal minggu dengan melakukan rebound sampai ke titik tertinggi pada angka 0.9640, namun pada pertengahan minggu AUDUSD terhempas jauh ke angka 0.9161. Penurunan dasyat kembali terjadi, kali ini sebesar 479 poin dalam satu pekan. Terakhir kali AUDUSD berada pada posisi ini adalah pada tahun 2010 dan kali ini penurunan justru terjadi ditengah data ekonomi Australia menunjukan perbaikan dimana sepekan sebelumnya tingkat pengangguran berhasil membaik dari sebelumnya 5.6% menjadi 5.5%. Namun demikian dengan adanya rencana Federal Reserve mengurangi program QE, maka para investor melarikan diri dari aset-aset beresiko yang bergantung kepada pendanaan QE tersebut. Keadaan ini membuat obligasi pemerintahan Australia turun secara tajam dimana 10-yr note turun ke angka terendah sejak 14 bulan lalu. Ditambah lagi dengan masih memburuknya data-data ekonomi China yang membuat investor lebih pesimis terhadap dolar Aussie.
Posisi kami bagi AUDUSD adalah Bearish. Sentimen AUDUSD sangat kental berada di daerah negatif dengan jumlah penurunan yang signifikan sehingga menambah bobot senteimen bearish itu sendiri. Skema penurunan seperti ini bukannya belum pernah terjadi jika kita kilas balik ke belakang. Koreksi dasyat dolar Australia pernah terjadi pada tahun 2008 dan berpotensi untuk kembali terjadi kembali. Waspadai titik 0.9000. Saat ini titik itulah yang dituju oleh AUDUSD dimana support akan ada pada kisaran 0.9025 – 0.9000. Titik penentuan 0.9000 kembali menjadi titik penting bagi AUDUSD dimana penembusan level ini akan memicu penurunan yang lebih tajam lagi kebawah. Namun jika titik ini tetap bertahan, maka titik ini bisa menjadi level yang tepat untuk rebound.
Gold Turun Ke Low 2 Bulan Atas Pandangan Stimulus
Monexnews – Emas Turun untuk 4 sesi sebelumnya pada hari Kamis ke level tgerendahnya sejak pelemahan15% sejak pertengahan April, setelah Federal Reserve US memberikan sinyal akan memperlambat program embelian surat berharga mereka menjelang akhir tahun ini.
Pengurangan pada pembelian surat berharga sebesar $85 billion per bulan sangat mungkin melemahkan harga emas, yang telah melemah sebesar 20% tahun ini akibat keluarnya dana investasi emas secara besar-besaran dan melambatnya permintaan pada konsumen terbesar dari India dan China.
Kepala Federal Reserve, Ben Bernanke, berkata pada Pidatonya semalam bahwa bank Sentral akan melanjutkan pengurangan pembelian surat berharga sebagai langkah menuju tengah pertama tahun depan, dan akan mengakhiri program ini pada pertengahan tahun depan jika perekonomian Amerika berlanjut menguat.
Hingga baru-baru ini, Emas masih dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, telah menguat seiring perekonomian global mendapat tekanan dan bank sentral bertindak untuk mendukung perekonomian mereka. Emas mencatat level tertingginya pada 2011 di $1920.30.
Emas spot turun 0.3% ke $1346.61/ons jam 10.40 wib, telah melemah lebih dari 3% selama minggu ini. Sebelumnya mencatat 1338.84 pada awal perdagangan hari kamis ini, dekat dengan low pada pertengahan April lalu.
Analisa Harian 19 Juni 2013
Emas Masih Tertekan Jelang FOMC, Resisten 1370.5
Monexnews -Harga emas masih mendapatkan tekanan turun jelang pengumuman hasil rapat moneter bank sentral AS yang dikhawatirkan akan merilis pernyataan mengenai pengetatan moneter.
Harga kini berada di kisaran 1366, dan pergerakan turun kemarin bisa memberikan momentum penurunan lanjutan hari ini. Harga masih mungkin menguji kembali level terendah kemarin malam di 1360 dengan support penting di 1354 dan support berikutnya di 1338.
Sementara pergerakan naik ke area 1380, harus menunggu konfirmasi penembusan level resisten di kisaran 1370.5
Euro Masih di Channel Bullish
Monexnews – Pada grafik harian, naiknya indikator MACD dapat menyediakan peluang kenaikan bagi euro di dalam channel bullish. Sentimen bullish masih terjaga seiring euro masih diperdagangkan di atas Moving Average (MA) 50-100-200. Meski demikian, tetap waspadai aksi profit-taking pasca kencangnya rally sejak akhir Mei terutama dengan indikator stochastic yang berada di area overbought.
Fokus hari ini adalah hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada Kamis jam 01.00 WIB dan pidato Fed’s Bernanke pada 01.30 WIB. Prediksi menunjukan bank sentral AS akan memberikan sinyal pengurangan stimulus moneter dalam waktu dekat; ini bisa memberikan sentimen negatif untuk euro.
Untuk jangka pendek, posisi short lebih sesuai dengan stop-loss 1.3460. 1.3450 dan 1.3515 (MA 200 mingguan dan harga tertinggi 13 Februari) adalah resisten. 1.3360 dan 1.3305 (batas bawah channel bullish dan harga tertinggi 6 Juni) merupakan support.
Resistance Level : 1.3450, 1.3515, 1.3590
Support Level : 1.3305, 1.3265, 1.3200
Analisa Harian 18 Juni 2013
Emas Masih Terombang-ambing Di Bawah 1400
Monexnews – Harga emas mendapatkan tekanan karena dollar AS yang mulai menguat kembali menjelang hasil rapat moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) tanggal 20 Juni dinihari nanti. Harga masih terlihat tertekan di bawah 1400.
Harga kemarin berhasil menembus level support 1386 dan melemah ke area 1380. Kini harga bergerak di kisaran 1382. Support terdekat di 1380, pergerakan di bawah support ini berpotensi membawa harga melemah ke area 1378-74.
Sementara pergerakan naik menuju area 1390-95 harus menunggu konfirmasi penembusan level resisten 1387.
Hari ini data yang mungkin jadi market mover adalah data CPI (Consumer Price Index) AS inti m/m atau bisa disebut data inflasi inti di luar harga makanan dan energi dengan prediksi naik 0,2% sementara data bulan sebelumnya naik 0,1% (pukul 19:30 WIB). Bila data inflasi yang dirilis lebih bagus dari prediksi, dollar bisa menguat dan harga emas tertekan dan sebaliknya. Data inflasi ini juga berkaitan dengan kebijakan moneter AS dimana inflasi yang tinggi, bank sentral cenderung akan mengambil kebijakan pengetatan.
Minyak Bentuk Shooting Star
Monexnews – Pada grafik harian, naiknya indikator MACD, dan RSI dapat menyediakan peluang kenaikan bagi minyak di dalam channel bullish. Sentimen bullish masih dominan seiring minyak masih diperdagangkan di atas Moving Average (MA) 50-100-200. Meski demikian, waspadai aksi profit-taking seiring indikator stochastic berada di area overbought, dan terbentuknya pola candle stick “shooting star”. Minyak perlu mencatatkan level penutupan harian di atas $98.75 untuk melanjutkan momentum rally atau berpotensi terkena aksi profit-taking.
Dari sisi fundamental, belum redanya kekhawatiran terhadap situasi di Syria dan Turki dapat menopang kinerja minyak. Namun, terpilihnya Hassan Rohani sebagai presiden Iran dapat memberikan harapan akan dimulainya kembali negosiasi program nuklir Iran; ini dapat mengurangi tenaga rally minyak. Investor juga mungkin akan mengambil sikap wait-and-see menjelang pertemuan Federal Reserve pada 18 – 19 Juni mendatang untuk mencari petunjuk lebih lanjut akan pemulihan ekonomi AS, konsumen minyak terbesar dunia.
Outlook minyak kini menjadi netral, dimana posisi short lebih sesuai dengan stop-loss $100.50. $98.22 dan $98.70 (harga tertinggi 14 dan 17 Juni) adalah resisten. $97.30 dan $96.50 (harga tertinggi 20 Mei dan batas bawah channel bullish) merupakan support.
Resistance Level : $98.20, $98.70, $99.50
Support Level : $97.30, $96.50, $96.00
Pound dan Euro Menguat Terhadap USD
Pola symmetrical triangle telah terkonfirmasi di chart 1 jam EUR/USD, namun stochastic dan CCI memperlihatkan indikasi bearish. Oleh karena itu, preferensi untuk hari ini adalah bullish dengan mewaspadai kemungkinan koreksi hingga area support di 1.3327. Rebound diperkirakan akan terjadi dari area support tersebut dengan sasaran paling tidak hingga kisaran 1.3360 – 1.3389. Berhati-hatilah jika support di 1.3327 tembus karena hal tersebut akan mengubah bias intraday menjadi bearish dan akan berpotensi menekan EUR/USD hingga kisaran 1.3294 atau bahkan 1.3265.
GBP/USD
Secara umum, GBP/USD masih berada dalam bias bullish. Koreksi mungkin akan terjadi hingga support di 1.5683 mengingat indikasi bearish terlihat pada stochastic 1 jam. Rebound diperkirakan akan terjadi dari level support tersebut, dengan sasaran hingga kisaran 1.5718 – 1.5750.
Namun berhati-hatilah jika support tersebut tembus karena hal tersebut akan mengubah bias intraday menjadi bearish dan akan berpotensi menekan pound hingga kisran 1.5647 – 1.5614. Jika itu terjadi, skenario bullish di atas kemungkinan akan gagal sebagai strategi intraday.
Aussie Masih Di Dalam Channel Bearish
Monexnews – Pada grafik harian, naiknya indikator MACD, dan Stochastics dapat memberikan peluang pemulihan bagi aussie. Namun, kenaikan masih bersifat koreksi dan terbatas. Sentimen bearish masih ada seiring aussie masih diperdagangkan di dalam channel bearish dan di bawah Moving Average 50-100-200.
Dari sisi fundamental, minutes RBA yang cukup dovish tadi pagi sepertinya akan terus membayangi performa aussie. RBA tetap mengeluhkan nilai tukar aussie walaupun AUD/USD telah turun tajam dalam sejak akhir bulan April.
Untuk jangka pendek, posisi short lebih sesuai dengan stop-loss 0.9680. 0.9570 dan 0.9620 (harga tertinggi 18 Juni dan batas atas channel bearish) merupakan resistance. 0.9425 dan 0.9395 (harga terendah 10 dan 11 Juni) akan menjadi support.
Resistance Level : 0.9570, 0.9620, 0.9670
Support Level : 0.9425, 0.9395, 0.9325
Shooting Star Terlihat di Sterling
Monexnews – Pada grafik harian, naiknya indikator MACD akan mencoba mempertahankan sterling di dalam channel bullish. Meski demikian, waspadai aksi profit-taking mengingat indikator stochastic kini berada di area overbought, dan terbentuknya pola candle stick “shooting star”. Kesulitan sterling untuk tetap bertahan di atas Moving Average (MA) 200 juga dapat isyaratkan rapuhnya momentum rally.
Untuk jangka pendek, posisi short lebih sesuai dengan stop-loss 1.5800. 1.5720 dan 1.5770 (harga tertinggi 14 Juni dan 7 Februari) merupakan resistance. 1.5615 dan 1.5565 (harga terendah 14 Juni dan tertinggi April 2013) adalah support.
Resistance Level : 1.5720, 1.5770, 1.5845
Support Level : 1.5615, 1.5565, 1.5480
Euro Uji Channel Bullish
Monexnews – Pada grafik harian, indikator Stochastic yang berada di area overbought dapat menyediakan peluang profit-taking di euro pasca rally sejak akhir Mei. Sentimen bullish masih terjaga seiring euro masih diperdagangkan di atas Moving Average (MA) 50-100-200 dan naiknya indikator MACD. Meski demikian, waspadai penutupan harian di luar channel bullish karena ini dapat menambah tekanan penurunan seiring euro menguji batas bawah channel bullish.
Untuk jangka pendek, posisi short lebih sesuai dengan stop-loss 1.3400. 1.3390 dan 1.3450 (harga tertinggi 13 Juni dan MA 200 mingguan) adalah resisten. 1.3305 dan 1.3265 (harga tertinggi 6 Juni dan terendah 12 Juni) merupakan support.
Resistance Level : 1.3390, 1.3450, 1.3500
Support Level : 1.3305, 1.3265, 1.3200