Month: Januari 2014
Monex Investor Club 2014 “TRADING for a LIVING”
Market Movers: FOMC Tidak Menimbulkan Riak, Fokus Pada Data Baru
Monexnews – Hasil FOMC semalam yang memangkas kembali stimulus, tidak menimbulkan riak yang besar di pasar keuangan. Hanya emas yang terlihat volatil ketika keputusan diumumkan. Tampaknya pasar keuangan telah men-discount dan telah menduga keputusan Bank Sentral AS ini.
Sementara persoalan di beberapa emerging markets seperti Turki, Argentina dan Afrika Selatan masih menjadi pantauan para pelaku pasar. Bila terjadi depresiasi yang tajam pada mata uang masing-masing, tentu akan kembali menimbulkan kepanikan di pasar keuangan.
Pagi ini telah dirilis data survei final HSBC terhadap aktivitas manufaktur China dan menunjukkan hasil yang hampir sama seperti yang pertama yaitu terjadi kontraksi 49,5. Data ini sempat menekan AUDUSD tapi tidak berdampak negatif ke indeks saham regional Asia.
Sementara dari Eropa akan dirilis data CPI (inflasi) dan tingkat pengangguran Jerman dan GDP Spanyol. Dari AS akan dirilis data GDP, klaim tunjangan pengangguran mingguan dan penjualan rumah tertunda. Setelah FOMC yang tidak menimbulkan gejolak, pasar mungkin akan mencari momentum baru dari data-data tersebut.
Laporan penghasilan perusahaan AS yang akan dirilis hari ini adalah 3M, Colgate, Conoco Philips, Exxon Mobil, Google, UPS dan Visa. Selengkapnya bisa dilihat di http://www.monexnews.com/calendar/earnings.htm
Market Movers: Kecemasan Terhadap Emerging Markets Mereda, Fokus Ke Tapering
Monexnews – Kekhawatiran mengenai Emerging Markets atau pasar negara berkembang mulai mereda setelah beberapa bank sentral, seperti China, Argentina, Turki dan India, mengeluarkan kebijakan pengetatan untuk memperkuat nilai tukar mata uang masing-masing. Terlihat aset safe haven seperti yen, Swiss franc dan emas mulai terkoreksi kembali yang mengindikasikan kecemasan di kalangan pelaku pasar mulai mereda.
Fokus akan beralih ke keputusan rapat FOMC Bank Sentral AS dinihari nanti. Pasar menanti keputusan Fed mengenai kelanjutan tapering. Bank sentral bisa memangkas stimulus sebesar $5 milyar atau $10 milyar per bulan atau bisa juga tidak melakukan pemangkasan lagi untuk sementara waktu.
Menjelang FOMC, beberapa data ekonomi penting akan dirilis dari kawasan Eropa yang mungkin bisa mempengaruhi pergerakan harga di pasar terutama nilai tukar sterling dan euro serta indeks saham Eropa. Dari Inggris akan dirilis data Indeks Harga Rumah dan pidato Gubernur Bank Sentral Inggris Mark Carney. Sementara dari zona euro akan dirilis data Iklim Konsumen Jerman dan hasil penjualan obligasi Jerman bertenor 10 tahun.
Sementara AS akan merilis data stok minyak dari EIA (Energy Information Administration) yang diperkirakan akan ada peningkatan stok sebesar 2,2 juta barel. Beberapa laporan pendapatan (earnings) perusahaan AS juga akan dirilis di antaranya: Boeing, EMC, Facebook, Las Vegas Sands dan Qualcomm. Jadwal selengkapnya bisa dibaca di:http://www.monexnews.com/calendar/earnings.htm
Emas Stabil Jelang FOMC
Monexnews – Emas diperdagangkan stabil dekat level $1.260 pada sesi Asia jelang dimulainya rapat FOMC hari ini, namun kemungkinan masih akan tertekan mengingat Fed diperkirakan akan kembali memangkas pembelian obligasi per bulan sebesar $10 miliar.
Emas sebelumnya berhasil rally dan mencapai level tertinggi 10 pekan akibat anjloknya mata uang negara berkembang, dan kejatuhan bursa saham global membuat daya tarik emas sebagai aset safe haven kembali bersinar. Namun pada perdagangan kemarin investor melakukan aksi profit taking untuk mengantiasipasi keputusan Fed jika kembali memangkas stimulus moneter.
Emas pada pekan lalu berhasil penguatan dalam lima minggu beruntun, menjadi penguatan mingguan terpanjang sejak 12 September 2012.
“Emas dapat berada dalam tekanan akibat langkah Fed. Meskipun pemangkasan kembali sebesar $10 miliar telah diantisipasi secara luas, pernyataan dari Fed akan lebih memperngaruhi pergerakan.” Kata Edward Meir, analis di INTL FCStone di New York.
Emas saat ini diperdagangkan pada kisaran $1.257,88 dengan level terendah harian 1.254,63, dan tertinggi $1.258,98.
Weekly Outlook 21 – 31 Januari 2014 “Fokus Ke Tapering”
Emas Dibayangi Sentimen Risk Off, Waspada Support 1265
Monexnews – Pengaruh sentimen risk off atau pengalihan resiko dan juga tingginya permintaan fisik emas musiman di kawasan Asia mendorong penguatan harga emas Jumat kemarin.
Harga emas berhasil menyentuh level tertinggi 2 bulan di kisaran $1279 pagi ini. Setelah itu harga emas perlahan terkoreksi dan kini berada di kisaran $1271 per troy ons. Harga masih bergerak di atas bullish trend channel (garis coklat) yang mengindikasikan potensi penguatan lanjutan. Resisten terdekat di 1279, selanjutnya di 1285.
Namun bila harga menembus ke bawah level support di 1265, harga berpotensi menuju support selanjutnya di kisaran 1256.
Hari ini data penjualan rumah baru AS mungkin bisa menjadi market mover bagi emas. Data yang lebih buruk dari perkiraan mungkin bisa mengangkat harga emas lagi.
Shooting Star Terlihat di Euro
Monexnews – Pada grafik harian, terbentuknya candle stick “shooting star” dapat menyediakan tekanan penurunan bagi euro. Meski demikian, potensi penurunan masih bersifat koreksi dan mungkin terbatas hingga MA 50 (1.3635). Sentimen bullish masih ada dengan naiknya indikator MACD dan Stochastic serta euro yang masih diperdagangkan di atas MA 50-100-200. Sentimen cukup mixed dan ini mungkin akan mendorong pergerakan sideways di kisaran 1.3505 hingga 1.3810 untuk sementara waktu.
Fokus hari ini adalah data sentimen bisnis Jerman pada jam 16.00 WIB. Data mungkin dapat berikan harapan akan berlanjutnya momentum pemulihan ekonomi terbesar di zona-euro tersebut dan ini dapat berikan sentimen positif untuk euro. Meski demikian, investor mungkin akan bersikap waspada menjelang pertemuan FOMC pada 8-29 Januari dimana Federal Reserve akan mendiskusikan pengurangan pemberian stimulus moneter AS lebih lanjut.
Outlook euro masih netral, dimana posisi short lebih sesuai untuk jangka pendek dengan stop-loss 1.3750 dengan potensi penurunan 1.3635.
Sementara bila harga stabil di atas resistance 1.3740 maka euro berpotensi menguji 1.3830. Resisten berada di 1.3740 dan 1.3810 (harga tertinggi 24 Januari dan 18 Desember). Support di 1.3635 dan 1.3580 (MA 50 dan MA 100).
Resistance Level : 1.3740, 1.3810, 1.3850
Support Level : 1.3635, 1.3580, 1.3505
Kenaikan Aussie Bersifat Koreksi
Monexnews – Pada grafik harian, indikator Stochastic yang berada di area oversold dapat memberikan kesempatan naik untuk aussie. Namun, kenaikan masih bersifat koreksi dan mungkin terbatas. Sentimen masih bearish seiring aussie masih diperdagangkan di bawah MA 50-100-200, di dalam channel bearish, dan turunnya indikator MACD.
Untuk jangka pendek, posisi short lebih sesuai dengan stop-loss 0.8890 dan potensi penurunan hingga 0.8500.
Sementara bila harga stabil di atas resistance 0.8890 maka aussie berpotensi menuju 0.8970. Resisten berada di 0.8775 dan 0.8820 (harga tertinggi 24 Januari dan terendah 18 Desember). Support terdekat di 0.8660 dan 0.8630 (harga terendah 24 Januari 2014 dan 19 Juli 2010).
Resistance Level : 0.8775, 0.8820, 0.8890
Support Level : 0.8660, 0.8630, 0.8590
Profit-Taking Sterling Dapat Berlanjut
Monexnews – Pada grafik harian, kegagalan sterling untuk mengatasi MA 200 bulanan (1.6635) masih dapat memberikan tekanan penurunan bagi sterling. Meski demikian, potensi penurunan masih bersifat profit-taking dan mungkin terbatas hingga MA 50 (1.6365). Sentimen bullish masih ada mengingat sterling masih diperdagangkan di atas MA 50-100-200 dan di dalam channel bullish. Sterling mungkin akan bergerak sideways di kisaran 1.6365 hingga 1.6660 untuk sementara waktu mengingat sterling sepertinya tengah mengalami konsolidasi seperti yang ditunjukan oleh mendatarnya indikator MACD dan Stochastic.
Untuk jangka pendek, posisi short lebih sesuai dengan stop-loss 1.6670 dengan potensi penurunan 1.6370.
Sementara bila harga stabil di atas resistance 1.6670 maka sterling berpotensi menuju 1.6745. Resisten berada di 1.6575 dan 1.6635 (harga tertinggi 27 Desember dan MA 200 bulanan). Support di 1.6470 dan 1.6400 (harga terendah 27 dan 21 Januari).
Resistance Level : 1.6660, 1.6700, 1.6745
Support Level : 1.6470, 1.6400, 1.6365
GBPJPY Tertahan MA 50
Monexnews – Rebound GBPJPY pada perdagangan hari ini masih tertahan oleh MA 50 pada kisaran 169.00, pemebusan konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga terus bergerak naik menuju area 170.00. Indikator MACD dan stochastic yang masih bergerak turun dapat membatasi kenaikan GBPJPY.
Kegagalan menembus MA 50 dapat kembali menekan harga menuju support terdekat berada pada kisaran 168.25, dan selanjutnya 167.70, Penembusan di bawah area tersebut dapat membawa harga menuju support 166.75.
Penguatan yen pada pekan lalu ditopang oleh anjloknya mata uang negara berkembang serta bursa saham global yang membuat peningkatan permintaan yen sebagai mata uang safe haven. Rebound bursa saham global dapat memberikan peluang penguatan GBPJPY.
USDCHF Berpotensi Rebound
Monexnews – Franc pada pekan lalu berhasil menguat tajam terhadap dollar dua hari beruntun akibat kebijakan pemerintah Swiss yang menaikkan tingkat modal yang harus dimiliki bank umum untuk menjamin hipotek merekam yang mengakibatkan kondisi pasar uang menjadi lebih ketat. Selain itu aksi jual besar-besaran mata uang negara berkembang yang meningkatkan daya tarik franc sebagai safe haven hingga berhasil menyentuh level 0.8900 untuk pertama kalinya dalam tiga minggu terakhir.
Pada perdagangan hari ini sentiment bisa berbalik positif ke dollar jika data New Home Sales AS yang akan dirilis hari ini diatas ekspetasi. Indikator stochastic dan RSI yang berada pada wilayah jenuh jual juga menambah potensi rebound dollar. Resisten terdekat terlihat pada kisaran 0.8970, penembusan diatas area tersebut dapat membawa harga naik menuju 0.9000 – 0.9025. Sementara jika data New Home Sales AS dirilis lebih rendah dari eskpetasi, USDCHF kemungkinan akan kembali bergerak ke bawah menguji kembali support 0.8900.
Yen Menguat 0.2% Dari Penutupan Jumat
Monexnews – Yen turun ke kisaran 101.75 pada awal hari Senin, level terendah sejak 6 Desember, sebelumnya diperdagangkan pada 102.22yen, dan turun sekitar 0.2%. posisi Yen sebagai Safe Haven nampak kembali mendominasi.
Bursa-bursa Asia melemah dan mata uang Yen menguat ke level terendah 7 minggu pada hari Senin, seiring pasar tetap tertekan dengan Federal Reserve US bersiap melanjutkan pemotongan stimulus dan pengetatan kondisi kredit di China meningkatkan ketakutan adanya perlambatan ekonomi.
Fed berpeluang melanjutkan pemotongan sebesar $10 billion lagi pada pertemuan 2 hari mereka yang akan dimulai hari Selasa (Rabu dini hari WIB), dan nampak masih tidak akan berubah terhadap kondisi pasar saat ini.
Investor tetap berhati-hati terhadap imbas pengetatan kondisi kredit di China seiring pemerintah pusat berniat memotong bertambahnya pinjaman-pinjaman beresiko tinggi.
Trend Bearish
Res : 102.66 – 103.08 – 103.40
Sup : 101.32 – 100.90 – 100.58
Emas Dibayangi Sentimen Risk Off, Waspada Support 1265
Monexnews – Pengaruh sentimen risk off atau pengalihan resiko dan juga tingginya permintaan fisik emas musiman di kawasan Asia mendorong penguatan harga emas Jumat kemarin.
Harga emas berhasil menyentuh level tertinggi 2 bulan di kisaran $1279 pagi ini. Setelah itu harga emas perlahan terkoreksi dan kini berada di kisaran $1271 per troy ons. Harga masih bergerak di atas bullish trend channel (garis coklat) yang mengindikasikan potensi penguatan lanjutan. Resisten terdekat di 1279, selanjutnya di 1285.
Namun bila harga menembus ke bawah level support di 1265, harga berpotensi menuju support selanjutnya di kisaran 1256.
Hari ini data penjualan rumah baru AS mungkin bisa menjadi market mover bagi emas. Data yang lebih buruk dari perkiraan mungkin bisa mengangkat harga emas lagi.
Market Movers: Sentimen Risk Off Bayangi Pergerakan Pasar
Monexnews – Sentimen alih resiko atau risk aversion atau dikenal juga dengan risk off terlihat masih membayangi pergerakan pasar keuangan hari ini. Aksi risk off ini disebabkan oleh kecemasan terhadap melemahnya aktivitas manufaktur di China dan kelanjutan kebijakan tapering Bank Sentral AS.
Para pelaku pasar keluar dari aset yang lebih beresiko dan masuk ke aset yang lebih aman seperti Emas dan yen. Dollar AS yang sebelumnya menjadi salah satu mata uang safe haven, terlihat tidak menjadi pilihan para pelaku pasar. Bursa sahamregional Asia dibuka melemah, USDJPY masih di kisaran 102 meski sudah terlihat sedikit rebound.
Sore ini market mover akan datang dari data zona euro: survei Ifo terhadap iklim bisnis Jerman dan laporan bulanan Bank Sentral Jerman. Nilai tukar euro dan poundsterling terlihat masih beradu kekuatan. Data Jerman yang bagus mungkin bisa menambah kekuatan mata uang euro.
Dan malam ini dari AS akan dirilis data penjualan rumah baru. Data penjualan yang lebih besar dari perkiraan bisa mendukung kembali penguatan dollar AS. Sementara laporan pendapatan atau earnings perusahaan yang terdaftar di bursa saham AS yang akan dirilis hari ini adalah Apple, Caterpilar dan US Steel Corp. Laporan dari Apple, setelah tutup pasar, tentu bisa menjadi market mover pada pergerakan indeks Dow Jones futures esok hari.
Technical Outlook 27 Januari 2014
- EUR/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, namun dibutuhkan break di bawah area 1.3645 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menuju area 1.3600. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat terlihat di sekitar area 1.3795, break konsisten di atas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut, membidik area 1.3830 atau lebih tinggi.
- GBP/USD. Bias bearish dalam jangka pendek menguji area 1.6475 untuk memicu tekanan bearish lebih lanjut membidik area 1.6420. Pada pergerakan ke atas, hanya break di atas area 1.6600 akan mengubah bias intraday kembali ke bullish menguji kembali area resisten kunci 1.6745.
- USD/JPY. Bias bearish dalam jangka pendek menguji area 101.80, break di bawah area tersebut akan memicu tekanan bearish lebih lanjut membidik area 101.40. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat terlihat di sekitar area 103.00, break di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas, dalam jangka pendek kemungkinan menguji area 103.55 – 103.50.
- USD/CHF. Bias bullish dalam jangka pendek, namun dibutuhkan break di atas area 0.9000 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut menguji setidaknya area 0.9050 sebelum menuju area 0.9095. Hanya breal di bawah area 0.8920 pada fase ini akan mengubah bias intraday kembali ke bearish menguji kembali area 0.8875 sebelum kembali pulih ke atas.
- AUD/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, namun dibutuhkan break di bawah area 0.8645 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji setidaknya area 0.8550. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat terlihat di sekitar area 0.8760, break konsisten di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral menguji kembali area 0.8800 dalam jangka pendek.
- XAU/USD. Bias bullish dalam jangka pendek menguji area 1275, break diatas area tersebut akan memicu momentum bullish lebih lanjut menguji area 1285. Pada pergerakan kebawah, support terdekat terlihat disekitar area 1250, break dibawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral, lebih jauh menguji area 1235.
- Hang Seng Futures. Bias bearish dalam jangka pendek menguji area 22100. Break di bawah area tersebut akan memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 22000. Pada pergerakan keatas, resisten terdekat terlihat disekitar area 22350, break diatas area tersebut akan membawa harga ke zona netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas, lebih jauh menguji area 22475.
- Nikkei Futures. Bias bearish dalam jangka pendek menguji area 14875. Break di bawah area tersebut seharusnya memicu momentum bearish lebih lanjut menguji area 14760. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat terlihat di sekitar area 15080, break konsisten di atas area tersebut akan membawa harga naik menguji area 15250.
- Kospi Futures. Bias bearish dalam jangka pendek, break ke bawah area support 252.25 dapat memicu momentum bearish lanjutan menuju area 250.00. Resisten terdekat ada pada area 254.00, break ke atas area ini dapat memicu koreksi bullish untuk menguji area 256.55. Secara keseluruhan kami masih lebih memilih outlook bearish selama harga bertahan di bawah area 258.10.
- 1
- 2
- 3
- Selanjutnya →