Auto Trading System

Reksadana vs Forex : Mana Yang Lebih Unggul?

Posted on 23 Januari 2014 Updated on 8 Maret 2016

Saat ini di Indonesia kami kira ada 2 jenis investasi di bursa yang paling populer.

1. Reksadana
2. Valuta Asing / Valas / Forex

Kenapa?

Setidaknya 2 jenis investasi itulah yang banyak menawarkan panduan bagi para investor pemula yang belum banyak pengalaman di bidang pasar modal.

Reksadana menyediakan panduan dalam bentuk “asset management” yang dikelola oleh seorang manager investasi. Investor dapat mempercayakan dananya untuk dikelola oleh para manager investasi ini.

Hampir sama dengan reksadana, trading forex juga menyediakan banyak Analisa Forex, Signal Forex,  serta pengelolaan dana melalui hedge fund manager Atau Investor itu sendiri yang trading.

Pertanyaan tentang apakah hari ini kurs dollar akan naik atau turun dapat dengan mudah ditemukan dalam diskusi di forum-forum seputar forex.

Reksadana vs Forex

Setidaknya terbersit satu rasa penasaran di benak kita. Manakah yang lebih baik apakah Reksadana atau Forex?

Berikut perbandingan Investasi Reksadana vs Trading Forex baik dari segi manfaat dan resikonya :

1. Dikelola oleh manager profesional. 
Baik investasi reksadana & trading forex dapat dilaksanakan oleh manager investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana.

2. Transparansi informasi.
Investor dapat memperoleh informasi atas perkembangan portfolionya secara rutin. Reksadana memberikannya setiap hari. Sedangkan forex, investor dapat memperoleh informasinya secara langsung setiap saat (real-time)

3. Biaya Rendah
Seiring dengan perkembangan teknologi, dengan sistem perdagangan elektronik, faktor biaya transaksi menjadi sangat murah baik bagi investasi reksadana ataupun trading forex. Tidak seperti jaman dahulu dimana orang harus pergi ke bursa efek untuk melakukan transaksi, sekarang semuanya dapat dilakukan secara elektronik dengan fasilitas internet darimana saja.

4. Likuiditas
Investasi reksadana mempunyai potensi risiko likuiditas apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama.

Sedangkan Trading Forex dikenal sebagai pasar paling likuid dengan nilai kapitalisasi pasar per harinya senilai USD 3,2 trilyun. Terbesar bahkan jika dibandingkan gabungan dari berbagai pasar finansial. Hal ini membuat para investor di bidang forex dapat mencairkan dananya kapan saja.

5. Risiko Default
Di reksadana, resiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak perusahaan tersebut terpaksa tidak mampu membayar kewajibannya.

Jika kami dapat mengingatkan anda, ini terjadi pada krisis tahun 2008 yang menimpa Lehman Brothers dan General Motor America.

2 korporasi tersebut dianggap “too big to fail” atau tidak mungkin bankrut. Pada hari kebankrutannya, saham Lehman Brothers diperdagangkan senilai $2 per lembar dari sebelumnya seharga $160 (delapan puluh kali lebih rendah!)

Sedangkan di trading forex hal ini sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Bayangkan saja jika anda membeli mata uang US dollar dan tiba-tiba Amerika bangkrut. Kami kira tidak mungkin terjadi.

Bottom Line
Perkembangan teknologi tak pelak telah membuat pergeseran peta kekuatan berbagai jenis instrument investasi. Dengan era perdagangan elektronik, instrument investasi semakin mudah dan murah dalam segi biaya transaksi untuk diperdagangkan.

untuk belajar Demo Account Anda bisa registrasi disini dan dapatkan Account Demo Free $500.000 http://www.mifx.com/Ela/demo   atau Live Accountnya http://www.mifx.com/Ela/live  Selamat Mencoba