Monex Investindo Futures program edukasi terbaru. Program yang dirilis pada 25 Agustus 2014 ini, merupakan paket edukasi yang menjanjikan banyak manfaat bagi kebutuhan transaksi trading Anda.
Paket edukasi ini terdiri dari 7 modul video dan forex ebook , yaitu :
Emas bertahan di bawah level $1.300/onz setelah kerugiannya selama dua hari terakhir atas optimisme bahwa pemulihan ekonomi AS mendapatkan traksinya di saat ketegangan di Ukraiana dan Timur Tengah mereda.
Emas pada saat ini bergerak di kisaran $1.299/onz pada pukul 10.44 wib dari $1.298 pada saat kemarin, ketika emas turun sebanyak 0.5%. Emas pada tanggal 15 Agustus turun sebanyak 1.6% menjadi $1.292, itu adalah level terendah sejak 6 Agustus sebelum berakhir 0.7% lebih rendah.
Emas rebound pada tahun ini, walaupun Federal Reserve mengurangi pembelian asetnya, sebagian besar di dukung oleh kekacauan di Ukraina dan Timur Tengah yang mana itu telah memicu permintaan. The Fed besok akan merilis hasil minutes pertemuan tanggal 29-30 Juli, ketika mereka mengurangi pembelian obligasi untuk ke enam kalinya karena membaiknya ekonomi. Ketua Fed Janet Yellen di jadwalkan akan berbicara pada tanggal 22 Agustus di saat konfresi para bankir bank sentral di Jackson Hole, Wyoming.
“Emas masih dalam kisaran ini dengan bias penurunan,” kata Sarah Xie, seorang analis di Wing Fung Financial Group Ltd di Hong Kong. “Faktor resiko pada pekan ini adalah minutes Fed dan pertemuan di Jackson Hole, yang akan berikan lebih banyak petunjuk atas outlook kenaikan suku bunga.”
Data pada hari ini mungkin menunjukkan sektor perumahan rebound di bulan Juli setelah sebuah laporan kemarin menunjukkan tingkat kepercayaan di antara para pembangun rumah mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan. Sebagian besar anggota Fed perkirakan bahwa mereka akan naikan suku bunga pada tahun depan setelah menahan di dekat level nol sejak bulan Desember 2008.
Monexnews – Pagi ini telah dirilis minutes atau notulen dari rapat kebijakan moneter Bank Sentral Australia (RBA). Dalam minutes tersebut terungkap bahwa RBA masih ingin mempertahankan tingkat suku bunga acuan yang sekarang ini berlaku karena outlook ekonomi Australia masih belum jelas. RBA masih melihat nilai tukar dollar Australia sedikit lebih tinggi dari level seharusnya. Dengan tidak adanya indikasi pelonggaran moneter, dollar Australia menguat pasca dirilisnya minutes ini. Pasar masih menunggu testimoni dari Gubernur RBA, Glenn Stevens, di hadapan komite ekonomi parlemen besok pagi.
Sementara indeks dollar AS kembali menguat ke kisaran 81.6. Bagusnya data Indeks Pasar Perumahan yang dirilis semalam menjadi salah satu faktor penguatan dollar ini. Indeks saham AS juga mendapatkan sentimen positif dari data ini. Berkurangnya ketegangan geopolitik juga membantu penguatan indeks saham. Pagi ini sentimen positif dari pasar AS mendorong penguatan pada indeks saham Asia.
Hari ini dari Inggris dan AS akan dirilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang biasa dijadikan salah satu indikator inflasi. Tingginya tingkat inflasi bisa mendorong bank sentral untuk memperketat kebijakan moneternya, misalnya, dengan menaikan suku bunga sehingga berujung pada penguatan nilai tukar mata uangnya. Jadi data ini akan menjadi fokus pasar untuk pergerakan nilai tukar poundsterling dan dollar AS.
Dua data perumahan AS lainnya akan dirilis malam ini yaitu data Building Permits dan Housing Starts. Data perumahan ini bisa memperjelas kondisi pasar perumahan AS. Bila sejalan dengan data Indeks NAHB yang dirilis semalam, dollar dan indeks saham AS bisa menguat kembali.
Monexnews – Harga emas mendapatkan support dari data penjualan ritel AS Bulan Juli yang di bawah ekspektasi pasar. Data penjualan ritel AS dirilis tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya, padahal pasar mengekspektasikan kenaikan 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya. Hasil ini mendukung asumsi bahwa Bank Sentral AS masih akan mempertahankan kebijakan suku bunga rendah meski program stimulus sudah berakhir.
Harga emas kini berada di kisaran $1313 per troy ons, masih bergerak di kisaran MA 200 grafik 4 jam (H4). MA 200 grafik 4 jam di kisaran 1309. Indikator MACD, Stochastics dan RSI pada grafik H4 (4 jam) dan harian memang masih mendukung penguatan harga. Namun secara garis besar, harga bergerak dalam kondisi sideways. Harga kemungkinan baru menunjukkan tren pergerakan jangka pendek setelah keluar dari kisaran 1304-1318.
Support berikutnya setelah level 1304 yang berpotensi menjadi target pelemahan yaitu 1300/1301, 1296, 1285. Resisten berikutnya setelah level 1318 yang berpotensi menjadi target penguatan yaitu 1322/1324, 1332, 1345.
Data yang berpeluang menjadi market mover harga emas yaitu data GDP kuartal ke-2 Jerman, Perancis dan Zona Euro, Buletin Bank Sentral Eropa, serta data Klaim Tunjangan Pengangguran Mingguan.
Monexnews -Harga emas sempat menguat ke atas level resisten 1312 hingga ke area 1317 karena kekhawatiran potensi konflik baru di perbatasan Ukraina – Rusia. Harga emas kemudian kembali terkoreksi ke area 1309.
Dan pagi ini harga masih bergerak di kisaran 1309. Pada grafik terlihat harga tidak mampu menyentuh kembali level tertinggi 8 Agustus. Harga hanya berhasil menguat ke area 1317 dan terkoreksi kembali. Ini mengindikasikan seller atau penjual masih kuat di kisaran level tinggi tersebut. Pelemahan lanjutan membutuhkan konfirmasi penembusan ke bawah kisaran support 1305 dengan potensi target ke area 1301. Support selanjutnya di 1296.
Sementara resisten di kisaran 1312, penembusan ke atas resisten ini membuka kembali potensi penguatan ke area 1317.
Data Penjualan Ritel AS berpotensi menjadi market mover bagi pergerakan harga emas malam ini. Penguatan dollar karena penjualan ritel yang bagus bisa mendorong pelemahan harga emas dan sebaliknya.
Monexnews – Harga emas terkoreksi kembali setelah ketegangan geopolitik mulai mereda. Rusia akan menarik diri dari perbatasan Ukraina, serangan udara AS atas posisi militan Irak dianggap bisa mengurangi aktivitas militan, serta Israel dan Palestina sepakat untuk melakukan gencatan senjata lagi selama 72 jam. Meskipun sudah mereda, pasar masih akan mewaspadai ketegangan geopolitik ini kalau-kalau memanas kembali.
Harga emas kini bergerak di kisaran $1307 per troy ons, turun dari level tertinggi Hari Jumat pekan lalu yang berhasil mencapai level $1322,66 per troy ons. Harga kembali turun ke bawah MA 200 grafik H4 atau 4 jam. Support terdekat di kisaran 1301 (yang juga area fibonacci retracement 50% dari 1280-1322). Tekanan di bawah support ini bisa mendorong pelemahan ke area 1291-1296.
Sementara resisten terdekat di kisaran 1312. Penembusan ke atas resisten ini baru membuka lagi potensi penguatan ke area 1322.
Monexnews – Siapa yang tidak pernah mendengar nama George Soros? Orang-orang yang berkecimpung di dunia investasi pasti sudah familiar dengan sosok kontroversial asal Amerika Serikat ini. George Soros dikenal sebagai seorang trader yang brilian karena mampu menghasilkan miliaran Dollar hanya dari sebuah transaksi. Tidak heran jika ia dijuluki sebagai mahaguru oleh investor lainnya di seluruh dunia.
Aksi pertama George Soros yang berhasil melambungkan namanya tercatat pada tahun 1992. Ketika itu ia sukses “mempermalukan” Bank Sentral Inggris di pasar uang dengan strategi jual terhadap Poundsterling. Melalui perusahaan investasinya, Quantum Fund, Soros memegang posisi jual Poundsterling sebanyak lebih dari $10 miliar dan membeli Deutsche Mark (DM). Lewat analisa yang mendalam, pria keturunan Hungaria ini melihat kerapuhan pada mata uang Inggris dan percaya bahwa sudah waktunya bagi Poundsterling untuk melemah. Soros diyakini mendapatkan keuntungan lebih dari $1 milyar.
Pemerintah Inggris pada saat itu sudah menjadi anggota ERM (Exchange Rate Mechanism) Eropa yang merupakan sistem pertukaran mata uang yang diperkenalkan oleh Komunitas Eropa pada tahun 1979. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi fluktuasi nilai tukar dan menjaga stabilitas moneter di Eropa. Sistem ini sebagai cikal bakal penerapan mata uang tunggal Eropa. Dan Inggris menjadi anggota ERM pada Oktober 1990.
Menjadi anggota ERM, nilai tukar poundsterling diharuskan berada di atas level 2,778 DM per satu poundsterling. Pemerintah diwajibkan untuk melakukan intervensi ketika nilai tukar GBP berada di bawah level itu. Pada masa itu, kondisi ekonomi Inggris membuat nilai tukar GBP melemah. Di tahun 1992, tingkat pengangguran Inggris meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 1990. Selain karena perekonomian domestik, GBP juga mendapatkan tekanan dari upaya Bank Sentral Jerman untuk menekan tingkat inflasi. Pemerintah Inggris menaikan suku bunga acuan menjadi 10% dan melakukan intervensi di pasar uang dengan membeli poundsterling senilai milyaran pounds.
Pada September 1992, George Soros lewat Quantum Fundnya mulai melakukan penjualan poundsterling besar-besaran. Sebagai anggota ERM, Bank Sentral Inggris (BoE) diwajibkan untuk menerima semua order jual yang masuk. Di sinilah kekuatan likuiditas (BoE) diadu dengan kekuatan jual Quantum Fund. Namun BoE merasa usahanya sia-sia karena poundsterling tidak menguat. Pemerintah Inggris kemudian mengumumkan kenaikan suku bunga acuan dari 10% menjadi 12% untuk menahan laju penurunan sterling. Namun pasar masih memproyeksikan nilai tukar poundsterling melemah karena kondisi ekonomi Inggris sehingga tekanan jual terhadap poundsterling tetap tinggi. Pemerintah Inggris akhirnya dihadapkan pada dua pilihan yaitu menaikan suku bunga lagi atau keluar dari ERM. Pilihan kedua lah yang diambil sehingga nilai tukar poundsterling kembali terdevaluasi.
Grafik GBP vs DM 1990-1993
Sumber: fxtop.com
Berdasarkan kisah di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa George Soros meneliti semua faktor yang mempengaruhi pergerakan instrumen secara mendalam, khususnya dari kacamata makroekonomi. Setelah itu ia akan memasang posisi dengan nominal yang kecil, sesuai dengan hasil analisanya. Selama harga instrumen tersebut bergerak searah dengan skenario maka ia akan menambah posisi dalam jumlah yang lebih besar. Metode seperti inilah yang membuat Soros mampu memperoleh laba spektakuler dalam satu kali transaksi.
Namun betapapun hebatnya George Soros, pria kelahiran 12 Agustus 1930 ini bukanlah manusia super. Gaya trading-nya yang agresif pernah juga menghadirkan kerugian yang jumlahnya tidak main-main, yakni mencapai miliaran Dollar. Pada tahun 2000, Soros merugi sekitar $4 miliar dari kepemilikan aset saham sektor teknologi. Enam tahun sebelumnya, ia juga sempat kehilangan uang meskipun jumlahnya lebih kecil, yakni $600 juta, akibat salah dalam memegang posisi jual Yen.
Keberanian dalam bertransaksi dengan jumlah dana yang besar dan kemampuan menghasilkan profit yang angkanya cukup besar pula telah menjadikan George Soros sebagai trader yang disegani di seluruh dunia. Pengambilan posisi trading-nya kemudian kerap diikuti oleh banyak trader sehingga menjadi keuntungan bagi Soros sendiri. Kejatuhan nilai tukar Poundsterling 20 tahun silam bisa menjadi contoh valid yang layak dituliskan dalam buku sejarah. Strategi pemegang gelar Doktor dari 4 lembaga pendidikan di Amerika, Hungaria dan Inggris ini ditiru oleh begitu banyak investor sehingga pergerakan nilai tukar Sterling semakin anjlok kala itu.
Soros sangat mengandalkan analisa fundamental yang mendalam dari suatu instrumen sebelum menentukan posisi. Analisa yang mendalam membuat Soros yakin terhadap posisinya sehingga dia berani bertransaksi dalam jumlah besar.
Sejak mengalami kerugian besar di tahun 2000 akibat pecahnya gelembung pada saham-saham teknologi, gaya trading Soros berubah menjadi lebih konservatif. Ia secara bertahap mengurangi tingkat risiko dan aksi-aksi spekulatif di lantai bursa. Namun demikian, bukan berarti masa kejayaan Soros sudah habis. Pada tahun 2010, perusahaan manajemen asetnya tercatat menghasilkan keuntungan sebesar $32 miliar sejak pertama kali didirikan pada tahun 1973.
Pelaku pasar keuangan di Asia tentu tidak lupa bagaimana krisis tahun 1997 merusak sistem finansial kawasan dalam waktu lama. Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad sempat menuding Soros berada di balik keruntuhan nilai aset keuangan Asia Tenggara melalui perusahaan investasinya. Baru pada tahun 2006 keduanya bertemu dan Mahathir kemudian meralat tuduhannya atas keterlibatan Soros dalam krisis menahun itu.
Terlepas dari berbagai tindakan kontroversial yang dilakukan oleh George Soros di masa lampau, kejeniusannya dalam hal pengelolaan dana sulit dijiplak oleh trader manapun. Sampai sekarang, apa yang dikatakan olehnya seakan menjadi titah bagi pelaku pasar dalam pengambilan posisi transaksi. Pergerakan mata uang dan komoditi emas dalam beberapa tahun terakhir juga tidak lepas dari kontribusi verbal sang mahaguru.