Emas Masih Rentan dan Berpotensi Kembali Melemah
Merosotnya dollar membuat emas berhasil menguat pada hari Kamis, namun banyak analis memperingatkan penguatan emas kemungkinan hanya sesaat akibat potensi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve di bulan ini. Berdasarkan FedWatch dari CME, probabilitas kenaikan suku bunga di bulan Desember berada di atas 75%, yang membuat emas mendekati level terendah enam tahun pada hari Rabu.
Dollar terpukul oleh euro yang rally setelah gelontoran stimulus terbaru dari European Central Bank masih di bawah harapan para investor. Indeks dollar turun ke level terendah satu bulan, dan dimanfaatkan oleh emas untuk rebound.
Data non-farm payrolls (NFP) pada hari Jumat akan menjadi fokus utama untuk melihat kejelasan arah kebijakan moneter The Fed. Sebelumnya hari Rabu laporan dari Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan penambahan tenaga kerja sektor swasta AS sebanyak 217.000 sepanjang bulan November, lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 191.000. Semenatara pada hari Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal tunjangan pengangguran naik 9.000 sepanjang pekan lalu dari pekan sebelumnya 260.000. Data-data tersebut masih menunjukkan ketangguhan pasar tenaga kerja AS, dan bisa menjadi indikasi data NFP yang bagus.
Emas pada perdagangan Kamis ditutup pada level 1061.84, dengan level terendah harian 1046.44, dan tertinggi 1065.52 (platform Monex Trader).
Sumber : Monex News (http://www.monexnews.com/register.htm?ref_wp=WP1005001A)