Month: Januari 2016

Mengambil Petunjuk Dari China Untuk Harga Komoditi

Posted on

Sentimen dari China masih mempengaruhi pergerakan pasar keuangan global. China masih menjadi pusat perhatian para pelaku pasar. Kedudukan China sebagai negara dengan GDP terbesar kedua dunia di bawah Amerika Serikat menjadi alasannya. Kontribusi GDP China (dalam Dollar AS) saat ini sudah mengambil porsi lebih dari 40% dari GDP global. Dua dekade lalu porsi GDP China hanya 15% dari GDP global, menurut Frederic Neumann, ekonom HSBC seperti dikutip CNBC. Oleh karena itu, saat ini wajar bila apa yang terjadi di China akan mempengaruhi pasar keuangan dunia.

Dengan GDP yang besar berarti aktivitas ekonomi di China juga besar. Aktivitas ekonomi yang besar berarti China membutuhkan banyak bahan mentah seperti komoditas dan energi. Seperti yang ditulis di Wall Street Journal, China merupakan konsumen komoditi terbesar untuk hampir semua komoditas.

China membeli persediaan komoditas global. Untuk minyak mentah, China membeli sekitar 12% persediaan global. Emas 23%, kapas 31%, minyak kelapa sawit 10%, dan sekitar 50% untuk beberapa komoditi metal seperti Alumunium, Nikel, Tembaga. Oleh karena itu, bila ada indikasi pelambatan atau kenaikan pertumbuhan dari China, harga-harga komoditi pasti akan turut terpengaruh. Dengan adanya indikasi pelambatan pertumbuhan China saat ini, harga-harga komoditas menjadi tertekan turun.

Harga emas dan minyak mentah saat ini masih dalam tekanan turun. Harga emas masih bergerak di kisaran $1080-90an per troy ons, sementara harga minyak mentah kembali memecahkan rekor terendah baru sejak tahun 2004 di $28.35 per barel. China masih akan menjadi perhatian pekan depan, dengan data-data yang ditunggu seperti data GDP kuartal ke-4 dan data pertumbuhan Produksi Industri bulan Desember. Kedua data ini akan mengkonfirmasi sentimen pasar terhadap China saat ini. Selain itu, untuk harga minyak mentah, pasar masih menunggu hasil akhir review IAEA (International Atomic Energy Agency) terhadap program nuklir Iran pekan ini. Kabar bagus dari IAEA akan kembali memberikan tekanan turun pada harga minyak mentah karena sanksi ekonomi terhadap Iran berpotensi dicabut.

Berikut support dan resisten pergerakan emas pekan ini :

Emas:

Resisten 3: 1107 (MA 100 harian)
Resisten 2: 1095.40 (Level tinggi 14 Januari)
Resisten 1: 1085.20 (MA 20 H4)
Support 1:  1076 (MA 50 harian)
Support 2:  1071.50 (Level rendah 14 Januari)
Support 3:  1061.80 (Level rendah 4 Januari)

Minyak Mentah WTI:

Resisten 3: 34.28 (Level tinggi 8 Januari)
Resisten 2: 32.15 (Level tinggi 12 Januari)
Resisten 1: 31.15 (Level tinggi 15 Januari)
Support 1:  28.47 (Level rendah November 2003)
Support 2:  26.65 (Level rendah September 2003)
Support 3:  25.04 (Level rendah 2003)

 

Sumber : Monex News (http://www.monexnews.com/register.htm?ref_wp=WP1005001A)

Market Movers: Harga Minyak Terbebani Spekulasi Suplai Iran

Posted on

Mata uang Australia menguat moderat pada awal perdagangan hari Jumat, ditopang oleh data domestik yang menunjukkan bahwa jumlah pinjaman untuk rumah secara mengejutkan naik sebesar 1.8% di bulan November dari estimasi untuk penurunan 0.5%, sementara itu data lainnya juga menunjukkan hasil positif yaitu pembiayaan untuk investasi perumahan naik sebesar 0.7%, pulih dari penurunan sebesar 6.1% pada bulan sebelumnya.

Sementara itu pasar ekuitas Asia sejauh ini terlihat melemah setelah pasar saham China dibuka negatif. Pergerakan indeks saat ini akan dipengaruhi oleh pergerakan indeks saham China, jika ekuitas kembali menghijau, pasar regional bisa dapatkan sentimen positif karena Wall Street semalam berakhir positif yang dipicu oleh pemulihan harga minyak. Sejauh ini, harga minyak berperan penting terhadap pergerakan ekuitas global.

Untuk emas, harga pada awal sesi kembali tertekan, turun untuk kelima kalinya dalam enam sesi karena semalam menguatnya Wall Street dan relinya greenback. Sentimen lainnya yang membebani harga emas adalah outlook untuk kenaikan suku bunga AS di tahun ini.

Harga minyak setelah semalam pulih, pada awal sesi Asia kembali melemah, terbebani oleh penguatan dollar dan spekulasi akan ada lebih banyaknya suplai dari Iran, mengingat negara tersebut akan bebas dari sanksi Barat atas program nuklir mereka. Kondisi tersebut akan semakin melukai harga minyak di tengah melimpahnya suplai global dan rendahnya permintaan ditengah lesunya pertumbuhan ekonomi dunia.

Data ekonomi hari ini yang harus diperhatikan adalah Penjualan retail dan penjualan retail inti, indeks harga produsen, produksi industri, survei sentimen konsumen dari University of Michigan dan pidato William Dudley dari Amerika Serikat

Sumber : Monex News (http://www.monexnews.com/register.htm?ref_wp=WP1005001A)

Seminar VOLATILITAS MENCIPTAKAN PELUANG: TRADING FX & KOMODITI 2016

Posted on

UNDANGAN MONEX TRADING SEMINAR

Undangan exlusive untuk Anda, dapatkan tips dan startegi trading yang efektif.

“Volatilitas Menciptakan peluang : Trading FX & Commoditi 2016”

Apa yang akan Anda pelajari dalam seminar ini:

* Akankah Volatilitas di china dan Pelemahan Yuan Menekan Pasar Global?
* Akankah USD terus menguat?
* Potensi GOLD ditahun 2016?
* Oil akan Menuju $20?
* Strategi Trading pada pasar Volatil.
Pembicara : Vicky Amarnani ( Market Strategis Monex )
Acara kami selenggarakan pada :
Hari/Tgl :   ​Rabu, 27 Januari 2016
Pukul     : 18.00 s/d 20.00 WIB
Tempat  : Ruang Seminar Monex Investindo Futures 
                Menara Ravindo lt.8
                Jl.Kebon Sirih Raya Kav 75
                Jakarta Pusat

Daftar segera hubungi 0812-8915-1142.

Flyer MTS-27-jan-2016

Market Movers: Kebijakan China Masih Bayangi Pasar Keuangan Global;

Posted on

Mata uang dollar pada pagi ini menikmati pergerakan stabil dari volatilitas akhir-akhir ini karena dollar bertahan di dekat level penutupan semalam di awal perdagangan hari Selasa, bertahan di atas lebih dari level terendah empat bulan terhadap yen dan tidak jauh dari level tertinggi 5 1/2 tahun terhadap yen. Sementara itu mata uang yen menguat karena kecemasan atas gejolak China setelah pelemahan yuan akhir -akhir ini walaupun tadi pagi kita mendapatkan angka neraca berjalan Jepang yang kembali mengalami surplus untuk bulan ke 17 beruntun di bulan November. Untuk hari ini para trader akan menantikan pidato dari Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda. Selain Kuroda, pidato yang dinantikan hari ini juga hadir dari Mark Carney Gubernur BOE dan anggota FOMC Stanley Fischer

Pasar ekuitas Asia memulai perdagangan hari Selasa dengan di bawah tekanan, masih dibayangi oleh ketakutan terhadap volatilitas indeks saham China setelah kemarin ditutup kembali negatif, memicu kekhawatiran tersendiri di pasar selain pergerakan nilai tukar yuan.

Untuk pasar emas, pada awal sesi hari Selasa sedikit menguat karena status safe haven, namun penguatan emas kembali lagi akan terkait dengan pergerakaan di pasar keuangan China yang akan menjadi perhatian investor di tengah minimnya data ekonomi dari AS.

Untuk pasar minyak, pada hari ini kemungkinan masih tertekan setelah semalam mencapai level terendah baru dalam 12 tahun. Sentimen yang mempengaruhi pasar minyak pada hari ini adalah China, yang merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia, serta adanya beberapa survei yang menunjukkan bahwa cadangan minyak mentah AS yang akan dirilis oleh Energy Information Administration akan menunjukkan kenaikan cadangan pada pekan lalu, kondisi tersebut akan semakin memperburuk kondisi suplai global yang sudah berlebihan.

Data ekonomi hari ini yang menjadi perhatian pasar adalah: neraca berjalan dan pidato Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda dari Jepang, produksi manufaktur dan pidato Gubernur Bank of England Mark Carney, serta pidato anggota FOMC Stanley Fischet dan data lowongan tenaga kerja dari AS.

Sumber : Monex News (http://www.monexnews.com/register.htm?ref_wp=WP1005001A)
Terimakasih.

Minyak Kembali Terjun Karena Cadangan AS Diperkirakan Akan Naik.

Posted on

Minyak memperpanjang penurunan dari level penutupan terendah dalam lebih dari 12 tahun sebelum pemerintah AS merilis data cadangan minyak yang diperkirakan akan kembali meningkat, kondisi tersebut akan semakin memperburuk kondisi suplai global yang sudah melimpah.

Minyak berjangka turun sebanyak 1% di New York setelah tergelincir sebesar 5.3% pada hari Senin. Cadangan minyak mentah AS kemungkinan akan naik 2 juta barel pada pekan lalu, ditunjukkan dalam survei Bloomberg sebelum perilisan data dari Energy Information Administration pada hari Rabu.

Minyak turun lebih 10% pada pekan lalu karena volatilitas di pasar China memicu kejatuhan di pasar ekuitas dan suplai AS masih sekitar 100 juta barel di atas level rata-rata lima tahunan. Minyak Brent, yang merupakan minyak patokan global, mungkin akan turun ke level terendahnya di $20 per barel jika dollar menguat, diungkapkan oleh Morgan Stanley.

Minyak West Texas Intermediate untuk kontrak Februari melemah sebanyak 31 sen menjadi $31.10 per barel di Nymex dan saat ini bergerak dikisaran $31.35 per barel. Kontrak turun $1.75 menjadi $31.41 pada hari Senin, itu adalah level terendah sejak Desember 2003. Harga minyak telah anjlok 30% pada tahun lalu.

Sementara itu harga minyak Breny berakhir turun $2, atau 6%, menjadi $31.55 per barel di London pada hari Senin. Premi minyak patokan Eropa saat ini sebesar 12 sen terhadap minyak WTI.

Sumber : Monex News (http://www.monexnews.com/register.htm?ref_wp=WP1005001A)

Market Movers: Sentimen China Pengaruhi Pergerakan Pasar Ekuitas Dan Komoditas

Posted on

Di awal perdagangan hari Kamis pasar cukup terguncang, terutama di sektor komoditas dan pasar ekuitas, yang disebabkan oleh tindakan China yang kembali mendevaluasi mata uangnya, yang memicu pemikiran dikalangan investor akan semakin memburuknya kondisi ekonomi di negeri dengan tingkat ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Untuk aset safe haven seperti mata uang yen dan logam mulia melesat tinggi pada awal perdagangan hari Kamis setelah investor mencerna kondisi di China atas kejatuhan indeks Shanghai yang lebih dari 7% di awal sesi perdagangannya. Gejolak di pasar ekuitas di China disebabkan oleh data ekonomi yang tidak mengesankan sejak awal tahun ini serta tindakan People Bank of China yang berkali-kali mendevaluasikan mata uang yuan. Selain China, faktor lainnya adalah aksi Korea Utara yang melakukan uji nuklir hidrogen, yang mana itu semakin memperburuk kondisi geopolitik

Untuk pasar minyak, harga WTI kembali melorot pada hari Kamis, selain disebabkan oleh kondisi China, negara konsumen terbesar kedua di dunia, yang kian memburuk, di tambah dengan sentimen dari Timur Tengah karena belum membaiknya hubungan antara Arab Saudi dan Iran yang membuat investor berspekulasi bahwa kecil kemungkinannya untuk dua negara produsen minyak raksasa tersebut untuk memangkas produksinya, sehingga ketakutan atas semakin membanjirnya suplai kembali menghantui pasar.

Data penting yang harus diperhatikan hari ini adalah pemesanan pabrik dan penjualan retail dari Jerman, tingkat pengangguran di zona Euro, pidato gubernur BOC Stephen Poloz dan jumlah klaim pengangguran dari AS, Terimakasih.

World Bank Memangkas Proyeksi Pertumbuhan Global Tahun 2016;

Posted on

Ekonomi global masih akan berada di bawah tekanan sepanjang tahun ini seiring perlambatan China memperpanjang kemerosotan komoditas, sementara kontraksi masih berlanjut di Brazil dan Rusia, menurut World Bank.

Bank yang berbasis di Washington itu menurunkan proyeksi pertumbuhan dunia untuk tahun 2016 menjadi 2,9% dari proyeksi bulan Juni yang sebesar 3,3%, mengacu dari Global Economic Prospects yang dipublikasikan hari Rabu. Perekonomian dunia juga dilaporkan berekspansi 2,4% pada tahun lalu, lebih lambat dari proyeksi 2,8% pada bulan Juni dan pertumbuhan tahun 2014 yang sebesar 2,6%.

Memburuknya outlook di pasar negara berkembang dinilai menjadi salah satu alasan utama pertumbuhan global berada di bawah 3% untuk tahun ke-5 berturut-turut. Dalam kesempatan yang sama Bank Dunia juga memangkas prospek pertumbuhan China untuk tahun 2016 menjadi 6,7% dari sebelumnya 7%, dan memproyeksikan pertumbuhan 6,5% untuk tahun depan. Sementara ekonomi Brazil diprediksi akan menyusut 2,5% pada tahun ini, dengan Rusia berkontraksi 0,7%.

“Ekonomi global masih akan perlu beradaptasi dengan periode baru pertumbuhan yang lebih moderat di pasar negara berkembang utama, ditandai dengan harga komoditas yang lebih rendah dan berkurangnya arus dari perdagangan dan modal,” kata Senior Vice President sekaligus Chief Economist World Bank, Kaushik Basu.
Terimakasih.

Sumber : Monex News (http://www.monexnews.com/register.htm?ref_wp=WP1005001A)

Market Movers: Sentimen Pertumbuhan Global Masih Membayangi Pergerakan Pasar

Posted on

Mata uang yen melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari Rabu, karena pasar yang masih mencemaskan pertumbuhan global, di tengah data yang pesimis yang dirilis oleh China dan AS pada awal pekan ini. Namun pagi ini nampaknya kita akan sedikit bernafas lega oleh data sektor jasa China oleh Caixin yang dirilis pada pukul 08:45 WIB, yang hasilnya di level 50.2 untuk bulan Desember, hasil tersebut berada di bawah periode sebelumnya di 51.2 dan estimasi di 52.3, walaupun menurun, indeks sektor jasa masih berada di atas level 50 yang membedakan antara ekspansi dan kontraksi.

Untuk pasar emas, pagi ini harga masih terlihat sideways karena sedikitnya petunjuk, kemungkinan baru akan bergerak ketika di pasar Amerika Utara karena banyaknya data ekonomi AS yang akan dirilis seperti data ADP non-farm employment change, neraca perdagangan, ISM non-manufaktur dan pemesanan pabrik, dimana sebagian besar data diprediksi berikan hasil yang pesimis, dimana itu seharusnya berikan dorongan naik untuk emas, namun pergerakan naik juga kemungkinan terbatas karena pasar akan melihat hasil minutes dari pertemuan FOMC sebelumnya yang akan dirilis pada pukul 02:00 hari Kamis.

Untuk pasar minyak sendiri, pada awal sesi sedikit menguat setelah pada akhir jam perdagangan hari Selasa ada perilisan data cadangan minyak oleh American Petroleum Instiute yang menunjukkan adanya penurunan sebanyak 5.6 juta barel, data tersebut tentunya berikan sentimen positif selain konflik diantara dua produsen utama dari Timur Tengah. Data lainnya yang perlu diperhatikan oleh investor adalah data cadangan minyak mentah AS yang akan dirilis oleh Energy Information Administration yang menurut hasil Reuters diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 439.000 barel, dari pekan sebelumnya yang naik 2.6 juta barel.
Terimakasih..

Sumber : Monex News (http://www.monexnews.com/register.htm?ref_wp=WP1005001A)