Month: Februari 2016
Faktor Teknikal Dongkrak Kinerja Emas
Emas menguat pada hari Kamis tertopang oleh pattern teknikal, serta potensi membentuk sinyalbullish “golden cross”. Emas bahkan masih mampu menguat meski bursa AS menguat, dan dollar masih kokoh.
Mengutip laporan Reuters, Eli Tesfaye, strategist pasar RJO Futures di Chicago, mengatakan grafik harian emasmenunjukkan sinyal buy setelah menembus dan bertahan di pattern bullish pennant. Para analis juga mengatakan emas kemungkinan akan melanjutkan penguatan jika “golden cross” terbentuk, dimana moving average 50 harian memotong moving average 200 harian. Kali terakhir “golden cross” terbentuk hampir dua tahun yang lalu.
Sepanjang tahun ini emas telah menguat sebesar 16%, diuntungkan oleh status safe haven yang disandang ketika terjadi gejolak finansial, serta merosotnya bursa saham global.
Emas pada perdagangan Kamis ditutup pada level 1232.88, dengan level terendah harian 1221.20, dan tertinggi 1242.82
Terimakasih
Undangan MTS “OIL & GOLD – 3 Strategy Menentukan Level Entry”
MONEX TRADING SEMINAR ( Advance ) MTS
“Oil & Gold – 3 Strategy Menentukan Level Entry”
Apa yang akan Anda pelajari dalam seminar ini:
Hari/Tgl :
Pukul : 18.00 s/d 20.00 WIB
Tempat : Ruang Seminar Monex Investindo Futures
Daftar segera hubungi 0812-8915-1142.
Legalitas Forex Trading & Pialang di Indonesia Saat memulai investasi
Jenis liquditas ——————–market order
Demo Account | http://www.mifx.com/Ela/demo |
Live Account | http://www.mifx.com/Ela/live |
Untuk info lebih lanjut dan open account silahkan hubungi saya 081289151142
Monex Trading Seminar “Trading Is A Business” (BEGINNER)
Monex Trading Seminar (Beginner / Pemula)
“Trading Is A Business”
-Apa itu pasar FOREX?
-Mengapa pasar FOREX mengalami peningkatan transaksi dari tahun ke tahun?
-Bagaimana menciptakan potensi keuntungan dengan risiko yang terukur?
-Trading FOREX dengan cara sederhana dan efektif.
Pembicara : Vicky Amarnani ( Market Strategis Monex )
Seminar akan kami selenggarakan pada :
Hari/Tgl : Kamis, 11 Februari 2016
Pukul : 18.00 s/d 20.00 WIB
Tempat : Ruang Seminar
PT. Monex Investindo Futures
Menara Ravindo Lt.8
Jl. Kebon Sirih Kav.75
Jakarta 10340
Daftarkan segera hubungi 081289151142 ( tlp or wa )
Market Movers: NFP Penentu Pergerakan Dollar AS Serta Ekspektasi Rate Hike
Data tenaga kerja versi pemerintah AS, termasuk Non Farm Payrolls (NFP) menjadi market movers pada penghujung pekan. Dalam 2-sesi terakhir, valuasi Dollar AS turun tajam terutama dengan buruknya sebagian besar indikator ekonomi dalam negeri yang dirilis pada pekan ini. Terakhir, klaim pengangguran mingguan di AS dilaporkan bertumbuh dengan jumlah yang lebih tinggi dari ekspektasi para analis. Pesanan pabrik AS pada bulan Desember juga turun tajam dibandingkan sebulan sebelumnya. Kondisi ini membuat pasar semakin meragukan rencana AS untuk kembali menaikkan suku bunga pada tahun ini.
Namun, ekspektasi penundaan kenaikan biaya pinjaman yang biasanya direspon positif pasar saham, seperti indeks-indeks Wall Street semalam, tidak terjadi dalam pasar saham Jepang. Hal ini karena Yen menguat tajam ke dekat level tertinggi lebih dari setahun, sentimen negatif untuk saham-saham eksportir Jepang. Hanya dua indeks utama yang naik dalam pasar saham Asia, Hang Seng karena kenaikan saham energi dan finansial serta Kospi karena suntikan dana segar dari Bank of Korea (BoK).
Menjelang rilis data NFP, pasar akan mendapatkan laporan pesanan pabrik Jermam untuk bulan Desember yang berpotensi menggerakkan Euro. Para analis menilai akan ada penurunan pesanan pada akhir tahun lalu dari kenaikan 1,5% pada bulan November. Konfirmasi penurunan yang lebih rendah dari ekspektasi akan berpotensi menambahkan tekanan untuk Euro yang tengah gugup menantikan rilis data NFP.
Kanada juga akan melaporkan data-data tenaga kerjanya untuk bulan Januari dibarengi dengan data defisit perdagangan untuk bulan terakhir tahun lalu. Laporan yang memuaskan atau lebih dari baik prediksi seharusnya bisa mengalihkan perhatian investor dari fluktuasi harga minyak mentah yang berkorelasi cukup kuat dengan Loonie atau Dollar Kanada.
Nanti malam, AS tidak hanya merilis data jumlah tenaga kerja. Data NFP akan dirilis berbarengan dengan tingkat penganguran dan rata-rata upah untuk bulan lalu serta defisit perdagangan untuk bulan Desember. Pelaku pasar berspekulasi NFP akan mencatatkan penambahan di bawah 200.000 pekerja namun rata-rata upah diperkirakan akan naik dari laporan stagnasi di bulan November. Dollar AS akan berpotensi menguat, sementara emas melemah, jika terdapat kejutan positif dari salah satu dari kedua data tersebut.
Analisa Technical Outlook 05 Februari 2016
EUR/USD. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek khususnya jika harga
berhasil tembus diatas area 1.1290 untuk memicu tekanan bullish lebih lanjut
mengincar area 1.1350. Support terdekat tampak di area 1.1170, tembus secara
konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena
arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.1100.
GBP/USD. Bias intraday berbalik bullish di jangka pendek khususnya jika harga
berhasil tembus diatas area 1.4630 untuk memicu momentum bullish mengincar area
1.4690. Support terdekat tampak di area 1.4585, tembus secara konsisten dibawah
area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang
jelas di jangka pendek kemungkinan menguji area 1.4500.
USD/JPY. Bias intraday menjadi bearish di jangka pendek namun dibutuhkan
penembusan konsisten dibawah area 116.60 untuk memicu momentum bearish lebih
lanjut mengincar area 115.60. Di sisi atasnya, resisten terdekat tampak di area
117.60, tembus secara konsisten diatas area tersebut dapat membawa harga ke zona
netral karena arahnya menjadi kurang jelas di jangka pendek kemungkinan menguji
area 118.50.
USD/CHF. Bias bearish dalam jangka pendek, diperlukan penembusan dan gerakan
konsisten di bawah area 0.9920 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menguji
area 0.9875. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat berada pada kisaran
1.0000. Diperlukan penembusan di atas area tersebut untuk membawa harga naik
menguji area 1.0050.
AUD/USD. Bias bullish dalam jangka pendek berpotensi menguji area 0.7250.
Dibutuhkan penembusan di atas area tersebut untuk memicu momentum bullish
lebih lanjut menguji area 0.7290. Support terdekat berada dikisaran 0.7180.
Penembusan di bawah area 0.7180 akan membawa bias kembali ke netral,
berpotensi menguji area 0.7140, sebelum menuju area 0.7110.
XAU/USD. Mengacu dari grafik 4jam, bias masih bullish terutama jika harga mampu
break konsisten di atas area 1156.60. Yang berpotensi mendorong keberlanjutan
rally untuk menguji area 1160.00, sebelum mengincar area 1164.00. Sebaliknya,
support terdekat dapat dijumpai di area 1152.25. Dengan stochastic dan RSI yang
telah sangat overbought, break kembali di bawah area tersebut seharusnya bisa
memicu skenario koreksi bearish menguji ulang area 1149.20 atau bahkan area 1145.60.
Nikkei Futures. Bias masih bearish untuk Nikkei seiring harga ditutup di bawah MA 50-100-200 di grafik 4 jam. Bias bearish jangka pendek didukung oleh indikator Stochastic
yang bergerak ke bawah. Level support terdekat di 16710, break di bawah area
tersebut seharusnya memicu bearish lanjutan menuju 16560 sebelum membidik ke
16400. Sebaliknya, area 16980 adalah level resisten terdekat, break di atas area
tersebut dapat memicu bullish lanjutan menguji ke 17125 sebelum mencoba untuk
meraih ke 17340.
Hang Seng Futures. Bias sideways untuk Hang seng untuk hari ini dengan potensi
kisaran perdagangan terlihat antara 19125 (MA 500 – 19705 (MA 100) di dalam
grafik 4 jam, diperlukan menembus salah satu sisi untuk dapatkan petunjuk
lanjutan. Untuk sisi atasnya, sebelum menargetkan ke 19705, harga sebelumnya
harus menembus ke atas 19360 dan 19500. Dan untuk sisi bawahnya, break di bawah
19125 dapat memicu bearish lanjutan menguji ke 19025 dan area kunci support di
wilayah 18870.
Kospi Futures. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat terlihat pada
kisaran 231.60, sementara resisten terdekat berada pada kisaran 235.00.
Penembusan di bawah area 231.60 akan membawa harga turun menuju untuk menguji
area 229.30. Disisi lain penembusan dan gerakan konsisten di atas area 235.00
seharusnya memicu momentum bullish untuk menguji area 236.80.
Market Movers: Bursa Asia Anjlok, Pasar Harapkan Petunjuk Dari BoJ Dan Data ADP
Harga minyak mentah kembali menjadi perhatian dan sudah menggerakkan pasar sebelum pidato Gubernur Bank of Japan (BoJ) pagi ini. Dalam semalam harga minyak mentah turun lebih dari 5% terlebih ketika laporan suplai minyak mentah yang dipublikasikan lembaga swasta American Petroleum Institute (API) menunjukkan adanya kenaikan 3,8 juta barel dalam sepekan yang berakhir tanggal 29 Januari. Angka ini tidak jauh berbeda dengan ekspektasi pasar pada laporan dari lembaga pemerintah AS Energy Information Administration (EIA) yang diprediksi akan menunjukkan kenaikan 3,7 juta barel dari penambahan 8,4 juta barel pada laporan sebelumnya. Harga minyak mentah berpotensi semakin tertekan jika EIA mengonfirmasi ekspektasi kenaikan yang lebih tinggi.
Minyak mentah pada pagi ini bercokol di bawah $30 per barel sehingga indeks-indeks utama Asia melemah tajam. Indeks Nikkei dan Hang Seng merosot sampai dengan lebih dari 600 poin di awal sesi Asia. Di sisi lain, pelemahan Nikkei dan minyak mentah membuat investor memburu safe haven Yen Jepang. Mata uang Jepang kembali dilirik investor namun tidak dengan agresif karena masih menantikan pidato Gubenur BoJ Haruhiko Kuroda pagi ini.
Performa sektor paling penting dalam perekonomian Inggris akan diumumkan pada hari ini. Sterling masih bertahan di level tinggi 2-pekan dan kestabilan tersebut akan kembali diuji dengan laporan PMI sektor Jasa untuk bulan Januari nanti sore.
Data tenaga kerja dari lembaga swasta juga akan menjadi market movers untuk hari ini. Lembaga ADP akan menjadi gambaran awal kondisi sektor tenaga kerja AS pada bulan Januari yang diprediksi akan menambahkan 195.000 pekerja pada bulan lalu, lebih rendah dari penambahan 257.000 pekerja pada laporan sebelumnya. Data aktual yang berbeda secara signifikan dengan prediksi berpotensi mengubah ekspektasi kenaikan suku bunga lanjutan Federal Reserve dengan spekulasi saat ini secepatnya baru akan dinaikkan pada bulan September tahun ini. Peluang kenaikan suku bunga atau rate hike AS biasanya memengaruhi perdagangan Dollar AS dan emas.
Sumber : Monex News (http://www.monexnews.com/register.htm?ref_wp=WP1005001A)
Market Movers: Fokus Pasar Tertuju Pada Keputusan RBA Dan Data Konstruksi Inggris;
Dollar AS tertekan terhadap pasangan mata utamanya semalam setelah laporan kontraksi PMI manufaktur dari ISM untuk bulan Januari melengkapi kelesuan aktivitas sektor tersebut menjadi 4-bulan beruntun. Greenback semakin tertekan dengan kehati-hatian Vice Chairman Stanley Fischer menanggapi volatilitas pasar, berbeda dengan pandangannya sebulan yang lalu.
Namun, Aussie dan Loonie kesulitan mempertahankan penguatannya terhadap Dollar AS. Sentimen dalam perdagangan Loonie, yang sensitif dengan harga minyak mentah, ikut terseret penurunan 7% harga minyak mentah. Sementara investor Aussie cenderung menahan diri mengambil posisi mendekati keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) pagi ini yang akan menjadi market movers pada sesi Asia.
Selain kebijakan bank sentral Australia, laporan PMI kedua dari Inggris akan diumumkan pada sesi Eropa. Valuasi Sterling semalam melesat naik 190 poin terhadap Dollar AS dan hari ini akan menantikan laporan aktivitas sektorkonstruksi Inggris untuk bulan Januari. Tanpa data penting dari AS untuk hari ini, valuasi Sterling berpotensi terjaga jika tidak ada kejutan dari laporan PMI konstruksi Inggris.
Laporan tenaga kerja dari Jeman dan zona Euro juga akan berpotensi menggerakan Euro untuk hari ini. Valuasi Euro cukup stabil terhadap Dollar AS sejak keputusan European Central Bank (ECB) untuk mengadopsi suku bunga deposito negatif pada bulan November.
Rupiah Merespon Positif Langkah BOJ
Rupiah menguat paling tajam sejak bulan Oktober dan harga obligasi lokal naik dalam spekulasi bahwa aset Indonesia akan menarik lebih banyak arus modal di tengah pelonggaran moneter oleh sejumlah bank sentral terbesar dunia. Rupiah memimpin penguatan bursa saham Asia pasca Bank of Japan mengejutkan investor pada hari Jumat lalu dengan mengikuti langkah European Central Bank memberlakukan tingkat suku bunga untuk menghidupkan kembali pinjaman. Hal tersebut dapat meningkatkan aliran dana masuk pada obligasi pemerintah berbasis rupiah, yang mana telah menarik aliran dana masuk sebanyak 18.1 trilyun rupiah (1.3 milyar dollar) bulan ini setelah bank sentral memangkas tingkat suku bunganya untuk pertama kali dalam hampir setahun.
Rupiah menguat sebanyak 1.3%, paling tajam sejak 15 Oktober, menuju kisaran 13590 di Jakarta, menyusul penguatan sebesar 0.7% pada hari Jumat. Rupiah mencatat rally sebesar 0.5% tahun ini, dan merupakan mata uang negara berkembang dengan performa terbaik kedua setelah ringgit Malaysia. Menurut salah satu strategis, sentimen resiko pada pasar menguat pasca langkah BOJ, dan rupiah menawarkan yield yang menarik serta undervalue jika dibandingkan dengan mata uang lainnya di kawasan.
Sumber : Monex News (http://www.monexnews.com/register.htm?ref_wp=WP1005001A)